Salin Artikel

KPPS di Palopo Keluhkan Aplikasi Sirekap Sulit Diakses

PALOPO, KOMPAS.com – Usai penghitungan suara di TPS, para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di sejumlah TPS di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, mengeluhkan aplikasi sistem informasi rekapitulasi (Sirekap) yang tak bisa diakses saat proses penghitungan dan rekapitulasi suara Pemilihan Presiden, DPD, DPRRI, DPRD Provinsi dan DPRD Kota.

Sirekap merupakan aplikasi resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang berfungsi sebagai alat bantu proses penghitungan dan rekapitulasi suara di seluruh TPS.

Ketua KPPS TPS 04 Kelurahan Mancani, Kecamatan Telluwanua, Hasan mengatakan, aplikasi Sirekap seharusnya sudah terisi sejak kemarin atau tadi malam. Namun sampai Kamis (15/2/2024) siang belum bisa diakses.

“Seharusnya tadi pagi sudah tuntas, hanya saja aplikasi Sirekap belum bisa diakses jadi kami masih menunggu petunjuk selanjutnya,” kata Hasan saat dikonfirmasi di TPS 04 Mancani.

Lanjut Hasan, pihaknya telah menghubungi PPPK terkait masalah tersebut namun belum mendapat hasil baik.

“Kami konfirmasi PPK tapi dia minta untuk di foto saja lebih dulu, karena katanya memang jaringan tidak bagus,” ucap Hasan.

Begitupun dengan Indrawati, Ketua KPPS TPS 05 Kelurahan Batu Walenrang, Kecamatan Telluwanua, Kota Palopo, mengeluhkan aplikasi Sirekap yang sulit diakses.

“Kami kesulitan mengaksesnya sejak kemarin, sampai sekarang belum bisa makanya kami lambat ke PPK untuk membawa hasil termasuk kotak suara,” ujar Indrawati.

Menurut Indrawati setelah mendapat petunjuk dari PPK pihaknya hanya bisa melakukan hal seperti memfoto dokumen yang ada.

“Setelah kami konfirmasi PPK jawabannya meminta untuk difoto saja dokumen rekapitulasi suara dan nanti diinfut ulang,” tutur Indrawadi.

Sementara itu, Divisi Tekhnis Komisioner KPU Palopo Muhadzir membenarkan hal tersebut. Dia pun menyampaikan, sampai Kamis (15/2/2024) malam, sistem Sirekap belum normal.

"Kendala Sirekap terkendala antrian server, untuk hasil unggahan KPPS ke Sirekap memang agak sulit, tetapi masyarakat bisa mengecek akses C hasil atau C plano di situs pemilu2024.kpu.go.id," jelas Muhadzir.

https://makassar.kompas.com/read/2024/02/15/195522978/kpps-di-palopo-keluhkan-aplikasi-sirekap-sulit-diakses

Terkini Lainnya

Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
 Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com