Awalnya, ribuan guru tersebut dimintai uang Rp 15.000 dengan dalih untuk membayar sewa kursi dan makanan ringan (snack).
Kegiatan yang diikuti 1.976 guru honorer itu pun berjalan lancar. Namun, kegaduhan mulai terjadi saat acara berakhir lantaran para peserta tidak mendapatkan makanan ringan sebagaimana yang dijanjikan oleh pihak panitia.
"Kami bayar Rp 15.000 per orang katanya untuk sewa kursi dan beli snack. Tapi sampai acara berakhir kami tidak mendapat snacks sebagaimana yang dijanjikan" kata salah seorang peserta kepada Kompas.com yang meminta agar identitasnya tidak dipublikasikan.
Pihak pemerintah yang dikonfirmasi terkait dengan dugaan pungli itu mengaku tidak mengetahuinya. Termasuk soal adanya iuran peserta.
Informasi yang dihimpun Kompas.com bahwa uang senilai Rp 15.000 tersebut disetor kepada ketua guru honorer Kabupaten Jeneponto.
Sementara ketua guru honorer Kabupaten Jeneponto, Amiruddin yang dikonfirmasi terkait dengan dugaan pungli tersebut belum memberikan tanggapan.
https://makassar.kompas.com/read/2024/01/30/215628978/ribuan-guru-honorer-di-jeneponto-kena-pungli-modusnya-dimintai-iuran-snack