Salin Artikel

Kepulauan Togean di Sulteng : Daya Tarik, Aktivitas, dan Cara Menuju

KOMPAS.com - Kepulauan Togean terletak di Kabupaten Tojo Una-una, Provinsi Sulawesi Tengah.

Taman Nasional Kepulauan Togean atau Kepulauan Togean memiliki keindahan bawah laut yang melimpah yang berada di Teluk Tomini, Sulawesi Tengah.

Tempat tersebut memiliki perairan sejernih kristal dan kehidupan laut yang beragam.

Pengunjung dapat menikmati keindahannya dengan beragam aktivitas air

Kepulauan Togean

Daya Tarik Kepulauan Togean

Potensi wisata di Kepulauan Togean dapat dilihat dari pulau-pulaunya yang saling berdekatan dan kekayaan bawah lautnya .

Kepulauan Togean tersebut merupakan salah satu ekosisten terumbu karang penting dari coral triangle yang berada di wilayah Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Jepang, dan Australia.

Terumbu Karang di kepualauan Togean memiliki empat tipe, yaitu karang tepi (fringing reef), karang penghalang (barrier reef), karang tombok (patch reef), dana karang cincin (atoli).

Kepulauan Togean mempunyai 38 jenis karang yang termasuk dalam segi tiga karang dunia. Selain itu ada, sekitar 307 spesies laut yang hidup di wilayah ini.

Terumbu karang dipenuhi dengan ikan yang berwarna-warni dan akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan saat melihatnya. 

Togean juga mempunyai coral endemik yang disebut Acropora togeannensis.

Dengan keanekaragam hayati yang dimilikinya, Kepulauan Togean memiliki ratusan titik menyelam dan snorkeling.

Aktivitas Kepulauan Togean adalah menyelam, snorkeling, maupun berenang. Titik selam antara lain di Kecamatan Togean dan Kecamatan Una-una.

  • Spot Diving

Ada sekitar 30 titik spot diving yang tergolong bagus, salah satunya perairan Una-una untuk melihat parade ikan barracuda (Barracuda schooling).

Dari sekitar 454 pulau yang berada di 12 kecamatan, ada sekitar 19 pulau yang dapat dimanfaatkan sebagai destinasi wisata yang dapat dimanfaatkan wisatawan saat liburan.

Dari 19 pulau tersebut di antaranya Pulau Kadidiri, Pulau Papan, Pulau California (California Island), Pulau Carina, dan Pulau Una-una.

Salah satu spot untuk melihat terumbu karang di Kepulauan Togean adalah kawasan konservasi perairan Kecamatan Togean.

  • Danau Ubur-ubur

Danau Ubur-ubur (Jelly Fish Lake) di Pulau Carina menjadi daya tarik yang tidak dimiliki oleh tempat wisata manapun di Indonesia.

Air danau ubur-ubur tampak tenang. Pengunjung dapat mendekati ubur-ubur yang berjarak sekitar lima meter dari pingir danau.

Ubur-ubur yang hidup di tempat tersebut tidak menyengat sehingga pengunjung dapat berenang bersama ubur-ubur mini berwarna hijau jingga dan menyentuhnya.

  • Wisata Darat

Kepulauan Togean juga menawarkan wisata darat, seperti wisata mangrove, pasir putih, gunung berapi, dan mengunjungi suku Bajo di Pulau Papan.

Rumah suku Bajo tersebut dibangun di atas air.

Cara Menuju Kepulauan Togean

Kepulauan Togean telah dilengkapi dengan sejumlah penginapan, banyak juga penginapan berupa cottage dan resort.

Para pemilik penginapan cottage maupun resort tersebut akan menjemput wisatawan di Wakai.

Mereka juga menyediakan hidangan kuliner khas setempat berupa ikan segar dengan bumbu khas Togean.

Wisatawan dapat menggunakan jasa pemandu lokal untuk memudahkan perjalanan wisata.

Ada beberapa pilihan tempat keberangkatan dan transportasi untuk menuju Kepulauan Togean, yaitu:

  • Dari Gorontalo

Wisatawan asing yang berlibur di Kapulauan Togean sebagian besar masuk dari Provinsi Gorontalo.

Perjalanan dari Gorontalo menuju Wakai, Togean dilakukan dengan transportasi laut.

Tiba di Wakai, pengunjung akan lebih mudah menuju Kepulauan Togean.

  • Dari Palu

Wisatawan dapat berangkat dari Palu menuju Ampana dengan transportasi pilihan menggunakan peswat maupun perjalanan darat.

Selanjutnya, wisatawan dapat menggunakan transportasi laut dari Ampana ke Wakai.

Penulis: Erna Dwi Lidiawati | Editor: Ni Luh Made Pertiwi F

Sumber:

www.antaranews.com

travel.kompas.com

jasling.menlhk.go.id

https://makassar.kompas.com/read/2024/01/26/173328178/kepulauan-togean-di-sulteng-daya-tarik-aktivitas-dan-cara-menuju

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com