Salin Artikel

Wagub Sulut Jalani Klarifikasi di Bawaslu soal Orasi PDI-P di Langowan Minahasa

MANADO, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw memenuhi undangan Bawaslu, Selasa (23/1/2024) untuk melakukan klarifikasi terkait orasinya yang viral di media sosial.

Steven didampingin Sekretaris DPD PDI Perjuangan Reza Rumambi dan tim hukum tiba di Bawaslu Sulut sekitar pukul 13.00 Wita.

Steven yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sulut dimintai klarifikasi terkait laporan orasinya dalam kampanye tatap muka PDI Perjuangan di Langowan, Kabupaten Minahasa, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Steven Kandouw menghadiri acara kampanye PDI Perjuangan di Langowan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. Steven menyinggung Prabowo saat memberikan orasi.

"Boleh ngaku-ngaku orang Langowan, tapi apakah yang bersangkutan pernah datang ke Langowan, perlu saya sampaikan Patung Schwarz yang bikin adalah Bapak Olly Dondokambey. Bukan orang lain saudara-saudara. Jadi orang Langowan jangan mau dibodohi," kata Steven dalam video yang viral beredar di media sosial.

Usai menjalani klarifikasi, Steven mengatakan, kehadiran dirinya untuk memenuhi kewajiban warga negara memberikan klarifikasi kepada Bawaslu.

"Dan semua berjalan dengan baik dan saya memberikan keterangan yang sesuai apa adanya yang terjadi di lapangan," ungkapnya di Kantor Bawaslu, Selasa.

Ia juga mengatakan, dalam kampanye tersebut dirinya tidak menghasut .

"Kan Undang-Undang Pemilu dilarang menghina, dilarang menghasut, dilarang mengadudomba. Tidak ada kata-kata menghina, tidak ada kata-kata menghasut, mengadodumba dalam orasi saya," sebut Steven.

Anggota Bawaslu Sulut Zulkifli Densi mengatakan, Bawaslu mengundang terlapor untuk diklarifikasi, mengambil keterangan sesuai laporan yang disampaikan.

"Laporannya terkait beberapa pasal. Kemudian kita sudah mengundang dari pelapornya, saksi-saksi juga sudah kita undang, dan hari ini sepeerti teman-teman saksikan kita juga mengundang dari pihak terlapor. Intinya dari laporan dan pemeriksaan tentang kejadian di Langowan," kata Zulkifli.

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data dan Informasi Bawaslu Sulut ini menambahkan, saat ini masih dalam tahap klarifikasi.

"Kalau statusnya sudah seperti apa baru kita infokan kepada teman-teman media," ujarnya.

https://makassar.kompas.com/read/2024/01/23/234331278/wagub-sulut-jalani-klarifikasi-di-bawaslu-soal-orasi-pdi-p-di-langowan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com