Salin Artikel

Video Viral Jukir di Makassar Dapat Hadiah Umrah Gratis, Awalnya gara-gara Uang Parkir

Apalagi, hadiah tersebut diberikan oleh seorang wanita yang tidak dikenal Daeng Sitaba.

Berdasarkan video yang dilihat Kompas.com, tampak seorang wanita yang menggunakan hijab menghampiri dan berbincang dengan Daeng Sitaba.

Dari informasi, lokasi itu terletak di depan salah satu toko perlengkapan bayi di Jalan Pengayoman, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel.

Tak lama setelah berbincang, wanita ini langsung mengeluarkan sebuah koper dari bagasi mobilnya dan memberikannya kepada Daeng Sitaba.

Rupanya, isi koper itu merupakan kebutuhan perlengkapan yang bakal digunakan untuk beribadah umrah.

"Ini koper bekal ta, nanti kita tanggal 11 berangkat umrah," ucap wanita berhijab tersebut di depan Daeng Sitaba.

Daeng Sitaba begitu terkejut mendapat hadiah yang begitu luar biasa. Ia pun sujud syukur untuk ucapan terima kasih.

Ia juga terlihat menangis haru saat menerima hadiah yang diberikan wanita tersebut.

Namun, seiring waktu, tenaga Daeng Sitaba pun mulai berkurang hingga memilih untuk menjadi jukir. Dia sudah menjadi jukir di depan toko perlengkapan bayi sejak tahun 2012.

Daeng Sitaba biasa bekerja sebagai jukir ditemani sang putra yang bernama Sulaiman (27). Daeng Sitaba mempunyai lima orang anak yang kini semuanya telah beranjak dewasa.

Dia pun harus berjuang menjadi jukir untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari bersama istri.

Kaget dan sujud syukur

Daeng Sitaba yang dikonfirmasi Kompas.com, menceritakan apa yang dirasakannya saat mendapatkan hadiah umrah gratis tersebut.

Dia mengaku tak pernah menduga akan bisa pergi ke Tanah Suci secara gratis. Dia pun mengaku sulit menggambarkan perasaannya. 

"Betul itu saya juga tidak duga-duga. Di situ saya tidak tahu perasaan saya, bahagianya bagaimana. Hanya Maha Kuasa yang tahu perasaan saya itu gembiranya bagaimana. Saya sujud syukur tidak tahu lagi berbuat apa. Saya kaget betul itu," kata Daeng Sitaba kepada Kompas.com, Rabu (10/1/2024).

Daeng Sitaba mengungkapkan wanita pemberi hadiah itu awalnya melontarkan pernyataan terkait ibadah umrah.

"Dia tanya bilang bapak biasa shalat di Mekkah? Saya bilang tidak pernah, di mana kita ambil biaya. Di situ dia bilang bagaimana kalau ada ajak ki ke tanah suci," bebernya.

Daeng Sitaba bercerita kala itu dirinya seperti bermimpi mendapatkan hadiah yang telah lama menjadi cita-citanya. Daeng Sitaba pun langsung menghubungi sang istri.

Sang istri juga sempat tidak percaya dengan perkataan Daeng Sitaba soal mendapatkan hadiah umrah gratis.

"Istri saya awalnya tidak percaya, katanya tidak mungkin. Setelah anak saya kirimkan fotonya koper baru dia percaya," ungkapnya.

Daeng Sitaba rencananya berangkat menunaikan ibadah umrah pada 11 Januari 2024. 

Tetap ramah meski tak diberi uang parkir

Terpisah, wanita pemberi hadiah umrah gratis yakni Indah Cristian Djalaluddin mengaku sebenarnya sudah lama mengenal Daeng Sitaba.

Indah bercerita, pernah suatu waktu dirinya bersama sang suami tidak mempunyai uang tunai untuk membayar jasa parkir Daeng Sitaba.

Saat itu, Daeng Sitaba hanya bisa tersenyum dan tetap melayaninya dengan ramah.

"Saya pernah tidak bawa uang untuk parkir, jadi saya kan tidak kasih, dia hanya senyum. Perbuatan baik bapak itu. Nah inilah ganjaran balasan kebaikan bapak itu," jelas Indah dikonfirmasi terpisah Kompas.com, Rabu malam.

Indah juga mengaku kagum dengan taatnya Daeng Sitaba dalam ibadah. Bahkan Indah pernah mendapati Daeng Sitaba beribadah hanya beralaskan kardus di depan toko.

"Saya sering liat kadang dia shalat di depan toko beralaskan kardus. Kadang, ada orang yang parkir langsung pergi tidak tunggu bapak itu selesai shalat baru kasih jasa parkirnya," ungkapnya.

Bukan untuk pamer

Indah juga menegaskan bahwa hadiah yang diberikannya kepada Daeng Sitaba itu bukanlah merupakan ajang pamer apa lagi untuk narsis di media sosial.

Hadiah umrah secara gratis itu merupakan wujud saling berbagi dan edukasi.

"Itu kita bukan untuk pamer. Kita itu sebenarnya mengedukasi. Kita edukasi, (Harta) itu bukan untuk dipamerkan mending lebih berfaedah kita berbagi kepada orang yang memang berhak menerimanya," bebernya.

Indah mengaku kaget video pemberian hadiah umrah gratis ke Daeng Sitaba viral dan menuai banyak pujian netizen.

"Kita juga tidak tagu kenapa bisa viral sampai fyp (viral di TikTok). Mudah-mudahan ini kita memulai sesuatu yang baik. Ini juga rezeki bapak (Daeng Sitaba) baik, saya dan suami memang menabung. Nah hasil yang kita dapat kita keluarkan sedekah," tandasnya.

Untuk diketahui, Indah Cristian Djalaluddin merupakan pengusaha produk perawatan kulit atau skincare. Dia juga memiliki rumah kecantikan di Kota Makassar, Sulsel.

Dia memiliki seorang suami yang juga merupakan pengusaha sukses bernama Christian Mandala Bourbondan dan telah dikaruniai tiga orang anak.

https://makassar.kompas.com/read/2024/01/11/062342278/video-viral-jukir-di-makassar-dapat-hadiah-umrah-gratis-awalnya-gara-gara

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com