Salin Artikel

Tertimpa Truk Kontainer, Suami Istri di Makassar Dilarikan ke Rumah Sakit

Korban adalah Salihu Dg Ngewa (72) dan istrinya, Harmi (70) warga Jalan Sultan Abdullah 1, Kecamatan Tallo, Makassar.  Akibat kecelakaan tersebut, keduanya mengalami luka-luka dan harus dirawat di rumah sakit.

Kasat Lantas Polrestabes Makassar, Kompol Amin Toha mengatakan keduanya kini di rawat di Rumah Sakit (RS) TNI Angkatan Laut Jala Ammari Jalan Satando Makassar.

"Infonya suami istri, pengemudi sepeda motor (suami) mengalami luka pada bagian dada lecet. Boncengannya (Istri) mengalami luka pada bagian pinggang terasa sakit, tangan kanan memar," kata Amin Toha dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Selasa malam.

Sementara, kata Amin Toha, pengemudi truk kontainer dengan nomor polisi DD 8653 MP masih dalam pengejaran karena kabur dari tempat kejadian perkara (TKP).

"Identitas (pengemudi) belum diketahui, setelah kejadian (kabur) meninggalkan TKP," ujarnya.

Dia mengatakan, kuat dugaan truk kontainer menabrak mobil kijang hingga terbalik dan menimpa pikap dan dua sepeda motor akibat mengalami rem blong.

"Truk kontainer bergerak dari arah utara ke selatan dari arah atas jembatan Galangan Kapal di duga rem blong menyerempet mobil toyota kijang inova yang berada di depannya," tutur dia.

Setelah itu, truk kontainer hilang kendali ke arah timur lalu masuk ke saluran air yang berada di pinggir jalan.

"Gandengan (boks) kontainernya jatuh ke sebelah kanan dan menimpa pikap dan dua (sepeda) motor yang mengakibatkan korban luka luka dan kerugian materil," jelasnya.

Ia mengatakan pihaknya mengamankan barang bukti dan melakukan lidik guna proses lebih lanjut.

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Galangan Kapal, Kecamatan Tallo, Kota Makassar pada Selasa (31/10/2023) sore.

Insiden ini melibatkan satu unit truk kontainer, mobil kijang Innova warna hitam, mobil pikup warna putih serta dua motor.

Jafar (22) saksi mata di tempat kejadian perkara (TKP) mengatakan insiden kecelakaan terjadi pada pukul 14.30 Wita. 

Dia mengatakan dalam peristiwa ini boks kontainer terjatuh dan menimpa mobil pikap dan ada kaki seorang pengendara sepeda motor terjepit boks kontainer.

"Mobil dari aras atas jembatan (galangan kapal) kemudian menabrak mobil (kijang) hitam terus terbalik menimpa mobil pikap, ada juga pemotor terjepit kakinya," kata Jafar kepada Kompas.com saat ditemui di lokasi. Selasa malam.

Namun ia tidak mengetahui pasti apakah truk kontainer mengalami rem blong atau tidak tidak. 

"Kalau soal remnya blong saya kurang tahu,"ujarnya.

Ia juga menjelaskan, usai menabrak mobil, sopir truk kontainer langsung kabur karena takut diamuk massa. 

"Sopir bersama kernetnya langsung kabur usai menambrak," ungkapnya.

Sementara itu Anto (50), warga lainnya yang berada di TKP mengatakan pengendara motor yang tertimpa boks kontainer sudah dilarikan ke rumah sakit.

"Yang pemotor ada yang dilarikan ke rumah sakit saya lihat," ucap dia.

Dalam rekaman CCTV yang diterima Kompas.com, terlihat truk kontainer melaju dari arah atas jembatan galangan kapal dalam kondisi lalu lalu lintas yang cukup padat.

Lalu terekam truk kontainer menabrak mobil kijang yang ada di depannya hingga terbalik dan menimpa mobil pikap serta dua sepeda motor yang ada di dekatnya.

https://makassar.kompas.com/read/2023/10/31/214100278/-tertimpa-truk-kontainer-suami-istri-di-makassar-dilarikan-ke-rumah-sakit

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com