Salin Artikel

Poliandri Maut di Gowa, Pelaku Salah Sasaran hingga Turut Tewaskan Dua Orang Tetangga Suami Kedua

Pasalnya, selain menewaskan suami kedua, insiden ini juga menewaskan dua warga yang tak bersalah. Informasi yang dihimpun Kompas.com, ternyata para pelaku awalnya salah sasaran dengan menyerang rumah tetangga suami kedua yang menjadi target pembunuhan. Jumat, 13/10/2023).

Kasus Poliandri yang melibatkan wanita berinisial ND (53) dengan suami pertama, HL (60) dan suami kedua, FR (22) berakhir dengan tewasnya FR bersama dua orang tetangganya, Abbas Daeng Tata (60) dan Suaib Daeng Pasang (40), yang dilakukan oleh dua orang anak HL bersama rekannya ternyata diawali dengan para pelaku salah sasaran.

Pembunuhan yang terjadi di Desa Kalemandalle, Kecamatan Bajeng Barat, Gowa pada pukul 01.30 WITA Minggu, (1/10/2023) dini hari sendiri diawali dengan pesta minuman keras (miras) di rumah HL, Desa Sawakung Beba, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar.

Dalam pesta miras tersebut, HL memerintahkan dua anaknya, HM (28) dan MH (23) untuk membunuh FR lantaran dinilai telah mengambil hati ND serta membuat malu keluarganya.

Atas perintah tersebut, HM dan MH mengajak dua rekannya, I (18) dan S (19) yang turut berpesta miras. Para pelaku kemudian berangkat ke rumah FR dan langsung menyerang.

Naas, para pelaku sebelumnya salah sasaran dengan menyerang rumah tetangga FR dengan cara merusak pintu rumah. Para pelaku kemudian masuk ke dalam rumah dan membunuh Abbas Daeng Tata dan Suaib Daeng Pasang yang saat itu telah terlelap.

Para pelaku sadar aksinya salah sasaran setelah menyaksikan kedua korban terkapar bersimbah darah dengan luka sejumlah tikaman badik.

Mereka bukannya berhenti namun malah terus melakukan aksinya dengan menerobos rumah milik FR yang saat itu telah terlelap bersama ND.

FR kemudian tewas di lokasi kejadian, sementara dua tetangganya kritis dan dilarikan ke rumah sakit namun akhirnya tewas saat dalam perawatan. ND sendiri berhasil selamat setelah bersembunyi di bawah tempat tidur.

"Jadi para pelaku ini awalnya salah sasaran dengan menerobos rumah milik tetangga FR, di mana dalam rumah tersebut ada dua orang yang menjadi korban salah sasaran. Dan setelah tahu salah sasaran, para pelaku ini bukannya berhenti tapi kembali melakukan rencananya dengan menyerang rumah FR," kata AKP Bachtiar, Kasat Reskrim Polres Gowa yang dikonfirmasi langsung Kompas.com pada Jumat, (13/10/2023).

HL sendiri berhasil diringkus tim Jatanras Polres Gowa beberapa jam setelah insiden pembunuhan.

Sementara HM dan MH serta I dan S diringkus oleh aparat gabungan Resmob Polda Sulsel dan tim Jatanras Polres Gowa pada Selasa, (3/10/2023) saat melarikan di ke Kota Palu, Sulawesi Tengah.

https://makassar.kompas.com/read/2023/10/13/105322678/poliandri-maut-di-gowa-pelaku-salah-sasaran-hingga-turut-tewaskan-dua-orang

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com