Salin Artikel

Cahaya Flash ETLE di Makassar Dikeluhkan Pengendara, Ini Kata Polisi

Kebanyakan masyarakat menyebut kilatan flash itu bisa membuat pandangan terganggu hingga sakit kepala.

Salah seorang pengendara mobil bernama Aldi R mengungkapkan, bahwa dirinya pernah gagal fokus saat melintas lalu melihat kilatan flash tersebut.

"Saya pernah kaget, karena kayak petir, kilat-kilat terang begitu," ungkap pemuda berusia 28 tahun itu saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (10/10/2023) malam.

Dia mengatakan, kilatan itu bisa saja membahayakan pengendara jika tidak terbiasa dengan fungsi flash ETLE tersebut.

"Kan itu jalan besar, bisa saja bukan warga di sini (Makassar) yang lewat. Sebentar dia kaget atau bagaimana," ucapnya.

Sementara, pengendara lain yakni Sayyid mengungkapkan, lebih bagusnya cahaya kilatan flash ETLE itu diturunkan agar tidak menganggu pengendara yang melintas.

"Tujuannya ini bagus sebenarnya, tapi terlalu tajam cahayanya, saya beberapa kali lewat di sini dan merasa pening ketika secara kebetulan menatap cahaya yang terpancar itu," beber dia.

Pria 31 tahun itu menuturkan, lebih bagusnya lagi cahaya kilatan flash tersebut dirubah menjadi warga yang tidak terlalu mencolok.

"Bagus diganti saja warnanya, kayak biru kah atau merah. Kalau putih kaget kita biasa," kata Sayyid.

Kasubdit Regident Ditlantas Polda Sulsel AKBP Restu Widjayanto, tidak menampik banyaknya keluhan masyarakat terkait kilatan flash ETLE tersebut.

Masyarakat pun diminta agar mampu beradaptasi dengan peraturan penegakan hukum yang baru.

"Tentunya ini harus kita adaptasi karena pola penindakan penegakan hukum pelanggaran lalulintas selalu berkembang. Sebelumnya kita menggunakan tilang manual, tentunya lebih menakutkan karena harus bertemu langsung dengan petugas dibandingkan dengan ETLE dengan sistem elektronik," kata Restu, saat ditemui awak media di gedung Ditlantas Polda Sulsel, Selasa malam.


Restu mengatakan, bahwa kilatan pada flash ETLE juga sudah diturunkan.

Fungsi kilatan flash pada ETLE itu juga guna mampu mengambil gambar lebih jelas ke pengendara.

"Kami sudah menyesuaikan dengan kapasitas cahayanya yang sebelumnya 900 micro second, saat ini sudah diturunkan menjadi 400 micro second. Ini untuk tetap mendapatkan hasil capture pelanggaran yang terbaik. Sehingga walaupun kaca film mobil di atas 40 persen, tetap dapat kita ambil gambar sebagai barang bukti pelanggaran lalulintas," jelas perwira polisi berpangkat dua bunga melati itu.

"Kenapa harus ada lampu ini, untuk membantu perangkat kami, ETLE untuk men-capture pelanggaran. Karena di malam hari dengan bantuan flash lite, supaya pengambilan barang bukti pelanggaran dapat dilaksanakan dengan lebih maksimal," sambung dia.

Untuk saat ini, di Kota Makassar baru ada satu titik yang dipasangi lampu flash ETLE.

Namun, tidak menutup kemungkinan petugas akan terus mengembangkan lampu flash ETLE tersebut.

"Kamera yang diperbantukan lampu flash baru satu di Jalan A P Pettarani. Nanti pasti dilakukan perkembangan lagi," ujar dia.

https://makassar.kompas.com/read/2023/10/11/051705378/cahaya-flash-etle-di-makassar-dikeluhkan-pengendara-ini-kata-polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke