Salin Artikel

Pengakuan Korban Prostitusi Anak di Makassar, Awalnya Butuh Uang karena HP Hilang

Diketahui, polisi mengamankan tiga orang terduga pelaku dan seorang korban, gadis belia berinisial AI (13) yang masih berstatus pelajar.

Dihadapan polisi AI mengaku, sudah dua kali melayani pria hidung belang yang disodorkan oleh para pelaku. Kepada polisi, AI mengaku dipaksa melayani pria hidung belang tersebut.

"Saya dijual Rp 200.000, setiap kali layani tamu, ada potongan juga, uang dia (pelaku) minta. Dia bilang terima ini tamu," ucap AI saat diwawancarai awak media, Selasa (3/10/2023).

AI menjelaskan bahwa awalnya dia terpaksa mengikuti perintah pelaku lantaran membutuhkan uang usai handphone miliknya hilang.

Ia membutuhkan uang guna mengganti handphone yang hilang agar tidak dimarahi oleh orangtuanya.

"Awalnya itu handphone-ku hilang. Jadi saya tanya temanku di mana bisa dapat uang untuk ganti handphone karena saya takut di marahi sama mama," jelas AI.

Setelah itu, rekan AI memperkenalkannya dengan pria berinisial WB. Disitu, WB langsung membuatkan AI akun media sosial MiChat untuk dijajakan ke pria hidung belang.

"Saya dibawa untuk itu open BO (tunasusila) di wisma," tandasnya.

Tiga pelaku yang diketahui berinisial WB (26), MF (16), dan seorang wanita NM (14) diamankan jajaran unit Resmob Polsek Panakkukang di salah satu wisma kelas melati di Jalan Toddopuli Raya Timur, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel, pada Senin (2/10/2023) malam.

Selain mengamankan tiga pelaku, polisi juga mendapati korban berinisial AI (13) yang masih berstatus pelajar. Korban ini dipekerjakan oleh tiga pelaku sebagai tunasusila.

https://makassar.kompas.com/read/2023/10/03/173319378/pengakuan-korban-prostitusi-anak-di-makassar-awalnya-butuh-uang-karena-hp

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke