Salin Artikel

Pasokan Berkurang akibat Belum Panen Raya, Harga Beras di Makassar Naik

Rasnah (31) salah, satu pedagang mengungkapkan, kenaikan harga beras terjadi sejak pertengahan bulan Agustus hingga awal bulan September saat ini.

"Iya naik, dari harga Rp 290.000 naik bertahap dan sekarang sudah jadi Rp 310.000. Itu untuk beras merek Mawar Merah. Kalau merek lain, ada yang naik Rp 20.000 bahkan Rp 30.000," ucap Rasnah saat ditemui KOMPAS.com, Senin (4/9/2023).

Sementara harga beras yang dijual per liter naik Rp 500.

"Naik Rp 500. Sebelumnya Rp 10.000, sekarang Rp 10.500," imbuhnya.

Dia menduga kenaikan harga beras karena kemarau panjang akibat fenomena El Nino. Hal ini yang menyebabkan pasokan beras menurun. 

"Selama ini pasokan beras saya ambil dari (Kabupaten) Sidrap. Mungkin karena kemarau jadi pasokan beras menurun, jadi harganya juga naik," kata dia.

Rasnah penyebut sejumlah pembelinya mengeluh karena harga beras naik. Terutama yang berjualan nasi. 

"Pembeli otomatis mengeluh apalagi yang namanya (pedagang) warung nasi, pasti mereka mengeluh," ungkapnya.

"Kalau pembeli mau tidak mau harus beli karena kebutuhan pokok, makanan sehari-hari," tuturnya lanjutnya. 

"Sekarang daerah kita baru beberapa yang baru mulai panen. Kita berharap mudah-mudahan dalam bulan September nanti, pertengahan atau akhir beberapa daerah-daerah kita yang selama ini jadi pemasok terbesar, seperti (Kabupaten) Sidrap, Bone, Pinrang, Soppeng sudah bisa panen raya," katanya kepasa Kompas.com via telepon.

Menurutnya belum panennya sejumlah wilayah di Sulsel membuat pasokan beras terbatas. 

"Tentunya ini akan berpengaruh terhadap ketersediaan dan harga beras. Jadi kita belum panen raya jadi tentu stok kita terbatas," sambungnya.

Penyebab lainnya, kata Arsjad, saat ini ada kecenderungan pedagang-pedagang langsung ke daerah pemasok untuk membeli beras.

"Inilah yang menyebabkan harga (beras) meningkat. Kita tidak bisa pungkiri bahwa kondisi seperti ini tentu sangat berpotensi terhadap kenaikan harga, Tapi kita berharap mudah-mudahan setelah panen raya nanti harga kembali normal," ucapnya.

Apalagi saat ini, lanjut Arsjad, Bulog sedang giat-giatnya melakukan operasi pasar melalui program stabilitasi pasokan dan harga pangan. Pemprov Sulsel saat ini juga sudah bekerja sama dengan berbagai pedagang-pedagang yang ada di pasar untuk menyuplai beras.

"Itu nanti kita harapkan bisa memenuhi kebutuhan dan tentunya akan berdampak pada kekurangan harga," bebernya.

Dia pun membantah, jika kenaikan harga beras yang terjadi sekarang akibat fenomena El Nino yang melanda wilayah Sulsel.

"Sebenarnya kalau kita berbicara El Nino dampaknya itu nanti kita bisa lihat satu atau dua bulan kedepan. Sedangkan El Nino kan baru berjalan satu, dua bulan," tandas dia.

Berikut rincian harga beras yang dihimpun Kompas.com:

Beras Kemasan 25 Kg

1. Beras Merek Mawar Merah dari harga Rp 290.000 naik menjadi Rp 310.000

2. Mawar Hati dari harga Rp 310.000 naik menjadi Rp 330.000

3. Lahap dari harga Rp 340.000 naik memjadi Rp 350.000

4. Berlian dari harga Rp 310.000 naik menjadi Rp 330.000

5. Tiga Mawar dari harga Rp 320.000 naik menjadi RP 340.000

6. Manggis dari harga Rp 310.000 naik menjadi Rp 330.000

7. AJB dari harga Rp 295.000 naik menjadi Rp 320.000.

Beras Kemasan 10 Kg

1. Mawar Merah dari harga Rp 120.000 naik menjadi Rp. 125.000

2. Mawar Hati dari harga Rp 130.000 naik menjadi Rp 135.000

3. Manggis dari harga Rp 130.000 naik menjadi Rp 135.000

4. Berlian dari harga Rp 130.000 naik menjadi Rp 135.000

5. Lahan dari harga 140.000 naik menjadi Rp 145.000.

Beras Kemasan 5 Kg

1. Mawar Merah dari harga Rp 60.000 naik menjadi Rp 65.000

2. Tiga Mawar dari harga Rp 70.000 naik menjadi Rp 72.000

3. Cendrawasih dari harga Rp 60.000 naik menjadi Rp 63.000

https://makassar.kompas.com/read/2023/09/04/232423978/pasokan-berkurang-akibat-belum-panen-raya-harga-beras-di-makassar-naik

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com