Salin Artikel

Akses Jalan Tertutup Tembok Rumah Mewah dan Masjid, Sekeluarga di Makassar Memanjat Pakai Tangga

MAKASSAR, KOMPAS.com - Tangisan dua pasangan suami istri seketika pecah saat melihat tembok yang belakangan waktu terakhir menutup akses jalannya sekeluarga dibongkar warga.

Diketahui, pria bernama Sabir dan sang istri Santi sempat terisolir akibat akses jalan yang menuju rumahnya ditutup tembok perumahan mewah dan tembok masjid.

Rumah kecil Santi ini terletak di bilangan Jalan Cilallang, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dia mengatakan, sudah hampir selama 20 tahun tinggal di lokasi itu, meski lokasi tersebut hanya merupakan pinjaman dari warga yang simpati terhadap keluarganya.

Diketahui, Santi selama ini hanya bekerja sebagai buruh cuci dan sang suami Sabir bekerja serabutan sebagai buruh harian.

Mereka harus berjuang menghidupi empat orang anaknya, yang dua di antaranya masih balita.

Santi mengatakan, sebelum dibongkar, ia dan keluarga sudah 4 hari harus memanjat tembok setinggi 3-4 meter untuk bisa mengakses jalan keluar.

Dia bersama keluarga harus ekstra hati-hati jika memanjat tembok tinggi tersebut lantaran hanya menggunakan tangga terbuat dari kayu dan sudah lapuk.

"Sudah empat hari mi ini (panjat tembok), lewat tangga. Tidak ada jalan lain," kata Santi, saat ditemui Kompas.com, di rumahnya, pada Kamis (31/8/2023).

Ia mengatakan, hanya punya satu akses jalan yang terhubung langsung dengan Masjid Nurul Azis.

Seiring berjalannya waktu, pihak masjid juga melakukan pembangunan hingga akses jalan dari rumah Santi tertutup.

"Sebelum ada perumahan saya memang lewat situ. Dia (pengurus masjid) tambah-tambahi begitu mi sekarang," ujar dia.

Perkara akses jalan rumah Santi yang tertutup tembok pun menuai sorotan usai viral di media sosial. Pihak pemerintah setempat langsung mengambil sikap untuk melakukan mediasi.

Dalam proses mediasi yang berjalan alot itu, beberapa warga membela Santi dan keluarga karena pengurus masjid belum mau membuka akses jalan.

Hampir selama 5 jam pertemuan yang dilakukan warga dan pemerintah setempat, TNI-Polri, dan pihak pengurus masjid.

Akhirnya muncul kesepakatan bahwa akses jalan ke rumah Santi harus dibuka.


Dibuka dengan syarat

Dewan Pembina Masjid Ismail menuturkan, bahwa akses jalan ke rumah Santi bakal dibuka namun dengan jangka waktu 1 tahun.

"Jalan tersebut dibuka kembali sampai jangka waktu satu tahun atau hingga Sabir dan keluarga bisa mengumpulkan uang sebanyak Rp 12 juta," ucap Ismail, saat ditemui di lokasi.

Ismail menyebut, uang Rp 12 Juta itu merupakan dana untuk mencarikan Santi dan keluarganya tempat tinggal sementara agar tidak lagi menempati rumah kecilnya itu.

"Dari kesepakatan tadi, yang bertugas mencari kontrakan untuk Sabir dan keluarga adalah RT dan RW. Mereka akan dipindahkan dan tidak boleh lagi tinggal di dalam," ujar dia.

Merespons dibukanya kembali akses jalan itu, Santi merasa sangat bersyukur sekaligus sedih lantaran harus meninggalkan lokasi yang sudah lama dia tinggali bersama keluarganya.

"Saya juga merasa syukur dan saya juga merasa sedih dengan berat hati meninggalkan ini. Sudah 20 tahun, karena yang punya tanah suruh tinggal, jadi saya merasa berat tinggalkan dan merasa sedih," ucap Santi.

Pihak masjid bantah tutup akses

Sementara, pihak pengurus Masjid Nurul Azis menampik informasi yang beredar bahwa pihaknyalah yang sengaja menutup akses jalan untuk Santi.

Dewan Pembina Masjid Ismail mengatakan, yang menutup akses jalan itu merupakan keluarga Santi sendiri.

Mereka menutup karena telah dilaporkan ke polisi usai membongkar paksa tembok masjid.

"Yang viral itu beritanya seakan-akan pengurus masjid yang tutup, padahal bukan. Yang tutup itu adalah orang yang tinggal di dalam," kata Ismail.

"Jadi, dia dulu empat bulan yang lalu, dia (keluarga Santi) yang buka tanpa perjanjian kemudian dua hari lalu tanggal 27 Agustus dia sendiri yang tutup. Dia tutup karena sudah dalam proses di Kepolisian. Dia terlapor, jadi dia tutup sendiri. Karena ada permintaannya di kantor polisi, damai. Polisi arahkan damai," sambung dia.

Ismail mengatakan, sebelum kawasan perumahan dibangun, kondisi akses jalan tidak melalui masjid. Namun, setelah dibangunnya perumahan, akses jalan mulai terganggu.

"Dari dulu ini memang ini tembok, sebelum dibangun ini perumahan. Dulu dia tidak pernah lewat sini karena tembok. Ini efek dari pembangunan perumahan, padahal yang bermasalah antara developer perumahan dengan ini di dalam. Itu yang menutup akses," ungkap dia.


Pemerintah turun tangan

Pemerintah setempat dalam hal ini Sekertaris Kecamatan (Sekcam) Rappocini Rendra menyatakan, pihaknya akan segera melakukan koordinasi terkait akses jalan warga yang tertutup tersebut.

"Terkait dengan posisi jalan sebagaimana penyampaian warga, kami untuk melakukan persuratan kepada pihak terkait kalau ada terjadi hal yang tidak sesuai di lapangan (di lingkungan)," ujar Rendra.

Pemerintah juga bakal melakukan upaya untuk keluarga Santi mendapatkan bantuan langsung dari pemerintah khususnya Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Kami dari pemerintah meminta kepada pihak kelurahan melakukan pendataan untuk anak dari Pak Sabir, Insya Allah kita akan bantu komunimasikan dengan dinas terkait agar dibantu dicarikan pekerjaan dan pelatihan-pelatihan," ujar dia.

Dalam pertemuan itu ada pula TNI-Polri yang melakukan mediasi untuk mencarikan solusi.

Solusi tentang keluarga Santi yang bakal dipindahkan dari rumahnya bakal dibantu oleh jajaran kepolisian bersama pemerintah setempat.

"Karena kemanusiaan kami sudah sepakati dengan pengurus masjid kita berikan akses dulu sambil juga dibantu untuk dicarikan rumah kontrakan. Sudah kami donasi bersama Insya Allah capai Rp 15 juta terkumpul, maka dia bersedia pindah di kontrakan baru," ucap Kapolsek Rappocini AKP Muhammad Yusuf.

Setelah keluarga Santi pindah, akses jalan Masjid akan ditutup secara permanen kembali.

"Setelah itu, maka selanjutnya jalannya akan dipulihkan (ditutup) kembali," ujar dia.

https://makassar.kompas.com/read/2023/08/31/171826678/akses-jalan-tertutup-tembok-rumah-mewah-dan-masjid-sekeluarga-di-makassar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke