Salin Artikel

Darmawan Tewas Diduga Dianiaya 3 Polisi, Istrinya Sebut Korban Dianiaya Bak Binatang

Sementara di rumah duka di Jalan Bunga Ejaya, tenda depan rumah sudah tampak terpasang, bahkan tempat mandi jenazah juga masih terlihat di rumah duka.

Kini kepergian Darmawan meninggalkan duka mendalam bagi sanak keluarganya, khususnya bagi Mantasia (42) istri almarhum Darmawan.

Saat ditemui KOMPAS.com di rumah duka Jalan Bunga Ejaya, Mantasia baru saja tiba dari pemakaman sang suami. Wajahnya tampak lesu seakan tak percaya sang suami tercinta telah pergi meninggalkanya untuk selama-lamanya.

Mantasia yang mengenakan jilbab hitam motif polkadot duduk di sebuah kursi warna merah pun berusaha tegar dan ikhlas ditinggal sang suami.

"Sebenarnya kami tidak terima, tapi mau mi diapa (mau bagaimana lagi), mauki marah sudah terjadi juga," kata Mantasia kepada KOMPAS.com, Kamis.

Dia menduga, suaminya tewas dianiaya bagaikan binatang, sebab sekujur tubuhnya penuh luka. Bahkan ia menyebut pelaku tak berperikemanusian.

"Di anu (perlakukan seperti) binatang, kasihan kalau dilihat luka-lukanya kayak tidak berperikemanusiaan ki," ujarnya.

Bahkan sebelum mendapat kabar sang suami tewas, awalnya ia sempat memblokir nomor WhatsApp (WA) almarhum suaminya. Sebab ia berulang kali menelepon sang suami tapi tak diangkat padahal ponselnya aktif dan berdering.

"Pas pulang kerja saya telepon tapi tidak diangkat, baru saya lihat online hapenya dan seperti mengetik. Terus saya telepon lagi tidak diangkat, jadi saya chat bilang saya blokir ko lasso, kurang ajarmu kau tidak angkat (awas yah saya blokir, kamu kurang aja tidak angkat telepon saya)," bebernya.

Ia baru mengetahui jika sang suami meninggal saat ia pulang ke rumahnya di Jalan Panaikang, Kecamatan Panakkukang. Usai pulang kerja di Pasar Terong Makssar. Itu pun tetangganya yang memberitahukannya.

"Saya pulang ke rumah di Panaikang, terus sampai di rumah orang-orang bilang kalau meninggal suami ta, tadi mau dikabari tapi tidak ada kontak hp ta (tadi mau beri kabar cuman tidak ada kontak hape ibu)," kata Mantasia menirukan ucapan tetangganya.

Mantasia mengungkapkan, ia dan almarhum suaminya tinggal di Jalan Panaikang, sementara rumah di Jalan Bunga Ejaya adalah rumah milik orangtuanya. Apalgi Darmawan merupakan orang asli Jl Bunga Ejaya dan sehari-hari memang bergaul di sekitar Jl Bunga Ejaya.

"Tapi saya bilang bagaimana bisa meninggal sedangkan saya barusan telepon aktifji nomornya dan 1 jam sebelum kejadian dia bawakan nasi di tempat kerja saya, apalagi dia sempat bilang kalau mau pulang kerja telepon saya baru saya juga pulang," ujarnya.

Mantasia baru percaya ketika, tetangganya memperlihatkan foto dan video suaminya yang telah meninggal dunia.

"Jadi sempat orang-orang kasi lihat fotonya tapi awalnya saya bilang bukan suami saya ini, terus dikasi lihat foto yang lain lagi pakai celana hitam, pas saya tahu saya langsung drop tidak enak perasaanku," ungkapnya.

Atas peristiwa ini, Mantasia mengaku mencoba ikhlas meskipun almarhum suaminya dianiaya hingga tewas oleh tiga anggota polisi. "Saya coba ikhlas," tutupnya.

https://makassar.kompas.com/read/2023/08/24/205434078/darmawan-tewas-diduga-dianiaya-3-polisi-istrinya-sebut-korban-dianiaya-bak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke