Salin Artikel

Nakal dan Rewel Diduga Motif Bayi 11 Bulan di Makassar Dianiaya Pacar Ibunya hingga Tewas

Dia mengungkapkan, pacarnya bernisial M tega menganiaya anaknya lantaran kesal karena MAF nakal sering memainkan kabel colokan di kamar indekost temannya yang ia tempati dengan pacarnya.

"Ini anakku tarik-tarik colokan di kamar indekos yang kutempati sama pacarku," ujar Riski saat ditemui awak media di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Selasa (8/8/2023) malam.

Diduga karena kesal terhadap kelakuan korban, pelaku M tega menganiaya MAF hingga mengalami memar di kepala dan punggunggnya.

"Saya tidak tega lihat anakku dipukul, saya bilang, mending saya pukul daripada anakku," ucapnya.

Namun, korban tidak langsung meninggal dunia usai dianiaya oleh pacar ibunya. Korban sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit (RS) Ibnu Sina Jalan Urip Sumaharjo pada Senin (7/8/2023).

Hanya saja, kondisi bayi mungil itu terus memburuk usai dianiaya oleh pelaku M. Hingga sekitar Pukul 18.15 Wita MAF dinyatakan tewas. "Maghrib meninggal," ujarnya.

Sementara Riska, tante korban membeberkan, jika awalnya Riski dan pacarnya yakni pelaku M membawa korban MAF pergi ke indekost milik teman pelaku di wilayah Pasar Terong, Kecamatan Bontoala, pada Jumat (4/8/2023) siang.

Dia sempat melarang Riski, ibu korban agar tidak membawa MAF karena sementara main di rumahnya di Jalan Kandea 3 Kecamatan Bontaoala. Namun Riski tetap ingin membawa anaknya pergi dengan sang pacar.

"Terus dia (Ibu korban) bilang biar mi kenapa kau urusi saya, jadi saya tidak bisa juga larang karena ibunya," kata Riska

Dia mengatakan, berdasarkan pengakuan Riski, ibu korban. Anaknya dipukul oleh pelaku hingga punggungnya korban merah dan memar di bagian kepala.

"Lukanya di belakang punggung sama bagian telinga sama kayak ada bekas benturan di atas alis," tuturnya.

Dia mengaku motif pelaku menganiaya ponakannya diduga karena kesal. Ponakannya nakal dan rewel.

"Dianaya karena gara-gara rewel dan nakal tapi kan namanya juga anak-anak pasti aktifkan, tidak mungkin tidak (aktif)," imbuhnya.

Akibat peristiwa ini, adiknya mengalami trauma karena anaknya tewas. Hingga sang adik sulit diajak komunikasi.

"Mamanya trauma jadi agak sulit diajak komunikasi karena kalau ditanya kayak orang bingung," tandasnya.

Dia pun berharap polisi segera menangkap pelaku karena membuat ponakannya tewas setelah dianiaya.

"Harapannya kasus ini tetap dilanjut (proses hukum) biar didapat pelakunya, kalau anaknya (pelaku M) tidak didapat biar orangtuanya dulu ditahan biar anaknya muncul (menyerahkan diri).

Sebelumnya diberitakan, seorang bayi berusia 11 bulan berinsial MAF di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dikabarkan meninggal dunia akibat dianiaya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh KOMPAS.com, MAF meregang nyawa setelah dianiaya oleh pacar ibu korban berinisial M.

Awalnya ibu korban, Riski (23) diduga bertengkar dengan pacarnya berinisial M.

Sedangkan korban, saat kejadian posisinya sementara digendong oleh ibunya. Korban mengalami luka di bagian kepala dan memar pada bagian punggungnya.

Tetangga korban, berinisal D mengatakan peristiwa itu terjadi pada Senin (7/8/2023) kemarin.

"Kemarin kejadiannya, korban dibawa sama mamanya dalam keadan (sudah) meninggal dunia. Jadi sudah meninggal di luar baru dia bawa ke sini (ke rumahnya)," ucapnya kepada KOMPAS.com saat ditemui kediaman korban Jalan Kandea 3, Selasa (8/8/2023).

Namun, ia juga mengaku tidak mengatahui persis di mana lokasi kejadiannya. Sebab keterangan ibu korban sering berubah-ubah.

"Itu mi yang bikin pusing pernyataan dari mamanya, karena selalu berubah-berubah ceritanya," ujarnya.

Sementara Kasi Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando Sambolangi yang dikonfirmasi membenarkan terkait insiden tersebut.

"Iya betul, sesuai laporan ibu korban yang disampaikan kepada pihak kepolisian," ucap Lando.

Lando mengungkapkan, saat ini kasus tersebut dalam proses lidik kepolisian. "Dalam lidik," tutur Lando

https://makassar.kompas.com/read/2023/08/09/064117078/nakal-dan-rewel-diduga-motif-bayi-11-bulan-di-makassar-dianiaya-pacar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke