Salin Artikel

Saat Pajero Sport Operasional Wakil Ketua DPRD Sulsel Dipakai Anaknya Ugal-ugalan Bareng Pacar di Jalanan Makassar

Mobil bongsor berwarna hitam itu viral lantaran bermanuver secara zigzag di ruas jalan raya yang tengah padat kendaraan.

Tak hanya hanya bermanuver berbahaya, mobil dengan nomor polisi DD 904 itu juga bersikap arogan dengan menyalakan dan membunyikan strobo.

Akibatnya, salah seorang pengendara motor kaget hingga terjatuh saat Pajero Sport tersebut hendak mendahului beberapa kendaraan.

Berdasarkan beberapa informasi, peristiwa itu terjadi di ruas Jalan Urip Sumiharjo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Sabtu (5/8/2023) malam.

Ternyata Mobil Operasional Sekertariat DPRD Sulsel

Setelah ditelurusi, kendaraan mewah yang melaju dengan ugal-ugalan di tengah jalan raya itu, merupakan kendaraan operasional milik sekertariat DPRD Sulsel.

"Iya sementara kami koordinasikan pihak kepolisian," kata Sekertaris DPRD Sulsel M Jabir saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (7/8/2023).

M Jabir juga membantah bahwa kendaraan miliknya itu menggunakan plat palsu seperti keterangan video viral di media sosial.

"Bukan pelat gantung, itu pelat aslinya," ungkapnya.

Mobil Pajero Diamankan Polisi

Buntut viralnya aksi ugal-ugalan tersebut, jajaran Satlantas Polrestabes Makassar turun tangan melakukan penyelidikan.

Tak lama, polisi pun mengindentifikasi mobil tersebut hingga akhirnya pengemudinya menyerahkan diri sambil membawa Pajero Sport tersebut ke Mapolrestabes Makassar, Senin (7/8/2023) pagi.

Kasat Lantas Polrestabes Makassar AKBP Amin Toha mengatakan, Pajero Sport bernomor polisi DD 904 dikemudikan seorang pemuda yang diketahui bernama Muh Irfan Fauzan Erbe (20).

"Kita sudah melakukan penindakan pengendara lalu lintas yang terjadi di Jalan Urip Sumiharjo. Setelah kita cek identitas kendaraan dari Regident, saya panggil yang bersangkutan mengakui. Kita berikan penindakan," kata Amin.

Kata Amin, pelat yang ramai dibicarakan bahwa merupakan pelat gantung ternyata tidak benar. Amin memastikan pelat mobil operasional DPRD Sulsel itu asli.

"Pelatnya sesuai, awalnya kita identifikasi kendaraan dan datanya ada kita lakukan pelacakan dan kita bawa ke sini. Pelat aslinya," ucapnya.

Melanggar Dua Pasal Lalu Lintas, Denda 1 Juta

Untuk diketahui, polisi menerapkan pasal 287 dan pasal 283 dengan denda senilai Rp 1 juta, terhadap pengemudi mobil Pajero Sport tersebut.

Perwira polisi berpangkat dua bunga melati itu menjelaskan, pengemudi mobil dapat mengambil kembali kendaraannya jika telah melakukan prosedur tilang yang telah ditentukan.

"Untuk proses tilang itu ada dua alternatif, yang pertama apabila yang bersangkutan tidak mengakui pelanggarannya bisa mengikuti sidang di pengadilan, kemudian melakukan pembayaran di Kejaksaan," jelas Amin.

Amin menyebut jika pengemudi itu mengakui kesalahannya dalam berkendara secara ugal-ugalan dan bersedia menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya denda itu bisa dibayar melalui online.

"Apabila dia mengakui kesalahan, nanti melakukan pembayaran melalui Briva itu juga diperbolehkan. Bisa (mengambil kendaraan) kalau memang sudah mengikuti prosedur seperti yang ditentukan kemudian melakukan pengecekan dan yang bersangkutan memenuhi persyaratan bisa diambil," ucapnya.

Pengemudi Ternyata Anak Wakil Rakyat

Pengemudi mobil mewah Pajero Sport ugal-ugalan itu yakni Muh Irfan Fauzan Erbe rupanya merupakan putra dari wakil ketua DPRD Sulsel Ni'matullah Erbe.

Muh Irfan Fauzan Erbe merupakan putra kedua dari Ni'matullah Erbe, yang juga menjabat sebagai ketua DPD Partai Demokrat Sulsel.

Ditemui di ruang kerjanya, Ni'matullah Erbe mengungkapkan bahwa sang putra telah memenuhi panggilan polisi terkait aksi ugal-ugalan di jalan raya.

"Anak saya juga sudah beri keterangan sudah di BAP mobil ditahan dan dikasi surat tilang. Mungkin besok kita bayar denda tilangnya," ungkap Ni'matullah kepada awak media.

Hanya Mobil Operasional dan Kerap Digunakan Untuk Kepentingan Pribadi

Ni'matullah menyebut mobil Pajero Sport yang dikemudikan sang putra bukanlah mobil dinas berpelat merah. Ia menjelaskan bahwa Mobil Pajero Sport itu hanya merupakan mobil operasional.

"Memang mobil itu kan mobil operasional bukan mobil dinas, mobil dinas saya Alphard itu mobil operasional yang diberikan ke pimpinan karena kami di pimpinan itu tidak dapat tunjangan transport jadi dikasih mobil operasional," jelas Ni'matullah.

Mobil Pajero Sport itu, kata Ni'matullah, kerap digunakan untuk keperluan pribadi sehari-hari. Bahkan mobil, tersebut kerap digunakan oleh asisten rumah tangga (ART) di rumahnya.

"Kepentingan mungkin mobil dinas dipakai oleh saya, mungkin (mobil operasional) dipake anak saya, pembantu lah, ibu mau belanja dan lain-lain. Makanya semua pimpinan dapat fasilitas mobil dinas," ucapnya.

Tidak Pusing Mobil Operasional Ditahan Polisi

Bahkan, Ketua DPP Partai Demokrat Sulsel mengaku tidak ambil pusing jika kendaraan operasional tersebut ditahan oleh jajaran Satlantas Polrestabes Makassar.

"Saya tidak pusing kalau dia (polisi) tahan itu (mobil) lama-lama karena itu jatah saya sebagai mobil operasional sebagai pimpinan," ucapnya.

Ni'matullah menjelaskan dirinya tidak bakal sulit untuk mendapatkan kendaraan operasional pengganti jika mobil tersebut ditahan.

"Semua pimpinan itu dapat, pasti saya (tinggal minta) sini mobilmu satu, kan begitu," ucapnya.

Wakil Rakyat Sebut Anaknya Ugal-ugalan di Jalan Raya Hal Biasa

Wakil ketua DPRD Sulsel Ni'matullah Erbe menyebut aksi ugal-ugalan yang dilakukan sang putra di jalan raya Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), hingga viral di berbagai platform media sosial hanya soal biasa.

"Itu buru-buru pulang, lalu balap-balap itu hal biasa menurut saya. Saya serahkan kepada polisi, karena pihak yang paling berhak menentukan sesuatu itu benar atau salah," ucap pria kelahiran 1965 itu.

Ni'matullah juga menjelaskan bahwa jika dalam aksi ugal-ugalan yang dilakukan sang putra menimbulkan korban jiwa, dirinya pasti bertanggung jawab.

"Kalau ada korban mungkin saya akan minta waktu untuk temui. Kalau ada sakitnya saya kasi masuk ke rumah sakit dan tanggung biayanya. Tapi ini tidak ada, hanya pelanggaran ringan. Saya sih tidak masalah," ucapnya.

Tidak Ambil Pusing Ramainya Pemberitaan

Pria kelahiran 1965 itu juga mengungkapkan bahwa tidak mau ambil pusing terkait viralnya video aksi ugal-ugalan sang putra saat mengendarai mobil operasional sekertariat DPRD Sulsel tersebut.

"Saya tidak masalah. Ini risiko kita hidup di mana medsos, sangat cenderung kejam dan mengada-ada. Tapi itu realitas yang kita harus hadapi, kalau itu viral yah mau diapa. Tetapi kalau kita objektif atau rasional melihat kejadian itu, tidak ada," ucapnya.

Alasan Pakai Strobo Karna Malas Dikawal Polisi

Selain melakukan aksi ugal-ugalan di jalan raya Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), hingga membahayakan pengendara lain.

Kendaraan mewah jenis Pajero Sport yang kemudian putra kedua wakil ketua DPRD Sulsel Ni'matullah Erbe juga disoroti soal penggunaan lampu strobo yang tidak pada peruntukannya.

Ni'matullah menjelaskan perihal lampu strobo yang terpasang di mobil Pajero Sport tersebut. Ni'matullah beralasan dirinya sengaja memasang lampu itu lantaran kerap melakukan perjalanan dinas ke luar kota.

"Itu barang pasang cabut, pasang cabut kalau saya mau perjalan ke luar kota. Saya kan malas pakai Patwal, jadi biasa itu (Pajero) di depan Alphard di belakang," kata Ni'matullah.

Ugal-ugalan Bareng Pacar di Atas Kendaraan Operasional Negara

Dua wanita yang terekam dalam video viral aksi ugal-ugalan mobil mewah jenis Pajero Sport juga menuai sorotan. Diketahui, wanita tersebut merupakan kekasih Muh Irfan Fauzan Erbe dan satu wanita lagi adalah rekan sang kekasih.

Ni'matullah Erbe menyebut, sang putra melakukan aksi ugal-ugalan lantaran terburu-buru saat mendapatkan telepon agar segera pulang ke rumah.

Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel itu juga membenarkan bahwa kendaraan operasional milik sekertariat DPRD Sulsel digunakan sang putra bersama sang kekasih.

"Kesempatan dia keluar dia jemput ceweknya kan biasa begitu. Iya dia sama dua perempuan, satu ceweknya dan temannya," tandasnya.

https://makassar.kompas.com/read/2023/08/09/060433178/saat-pajero-sport-operasional-wakil-ketua-dprd-sulsel-dipakai-anaknya-ugal

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com