Salin Artikel

Orangtua Balita yang Ditampar Dokter Makmur: Saya Kawal sampai Pengadilan

MAKASSAR, KOMPAS.com - Pihak keluarga balita berinisial A yang ditampar pensiunan dokter pegawai negeri sipil (PNS) Makmur bakal mengawal kasus tersebut hingga ke meja hijau.

Hal itu diungkapkan sang ayah A yakni Muhammad Ibnuagung Yasin atau Agung (27) saat diwawancarai Kompas.com di warkop miliknya yang terletak Jalan Anggrek, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel, pada Kamis (3/8/2023) siang.

"Saya juga akan mengawal kasus ini agar segera dilimpahkan ke pengadilan atau ke kejaksaan agar dokter Makmur segera ditahan karena kita tau sekarang statusnya dokter Makmur ini belum ditahan," jelas Agung.

Agung juga menegaskan,  pihak keluarga tegas menolak permohonan damai tersangka Makmur.

"Perlu saya tegaskan apa pun itu permintaan damai atau pernyataan damai saya tegaskan tidak. Proses hukum harus tetap berjalan agar memberi efek jera terhadap pelaku," tegasnya.

Agung menjelaskan bahwa sebelum melaporkan kasus ini ke ranah hukum, dirinya sudah membuka pintu maaf dan menunggu permintaan maaf langsung Makmur kepada dirinya.

Namun, Makmur disebut hanya sekali menghubungi pihak keluarga korban. Itupun usai Makmur ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik PPA Satreskrim Polrestabes Makassar.

"Jadi kejadiannya itu Kamis saya sebenarnya menunggu itu (itikad baik) 1x24 jam, tapi tidak respons dari pelaku makanya saya laporkan nanti setelah saya laporkan dan viral dia baru datang ke saya minta maaf," ucapnya.

"Itu hanya sekali, tidak ada lagi bahkan ditetapkan tersangka dokter Makmur ini masih seolah-olah menyangkal, dia mengatakan dia tidak sengaja, dia juga tidak membentak, bahkan dia bilang kasus ini masalah kecil," sambung Agung.

Agung pun mengecam pernyataan Makmur yang menyebutkan bahwa kasus pemukulan yang dilakukannya terhadap sang putra itu hanya masalah kecil atau sepele.

"Menurut dia, memang ini masalah kecil, tapi dampak ke keluarga saya sangat besar, dia juga masih arogan pasca ditetapkan tersangka," bebernya.

"Jelas anak saya mengalami ketakutan kalau kita keluar dia tidak mau ke warkop dia tidak mau lagi berinteraksi dengan orang warkop (pengunjung), dia sering nangis," jelasnya.

Untuk diketahui, aksi kekerasan yang menimpa balita itu terjadi di warkop milik orangtuanya di wilayah Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel, pada Kamis (27/7/2023). Aksi kekerasan ini pun viral di media sosial.

Polisi pun telah menetapkan satu tersangka dalam kasus itu yakni pria bernama Makmur yang merupakan pensiunan dokter pegawai negeri sipil (PNS) sekaligus mantan wakil direktur (Wadir) RSU Bahagia Makassar.

Berdasarkan video yang beredar, berawal dari terlihatnya dua orang pria sedang asyik duduk sambil bermain catur.

Tak lama, muncul seorang pria bersama anak laki-laki yang diperkirakan masih berusia 3 tahun.

Saat itu, sang anak laki-laki mendekati meja pria berbaju putih yang tengah bermain catur tersebut. Tanpa disangka, sang anak menyentuh meja hingga papan catur sang pria berhamburan.

Dengan refleks, pria berbaju putih itu langsung melayangkan tamparan keras kearah kepala anak laki-laki itu hingga badan kecilnya terempas ke lantai warkop.

https://makassar.kompas.com/read/2023/08/03/152943078/orangtua-balita-yang-ditampar-dokter-makmur-saya-kawal-sampai-pengadilan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke