Salin Artikel

Beredar Video Warga Bakar Motor Pembegal di Makassar, Ternyata Salah Sasaran

MAKASSAR, KOMPAS.com - Beredar di berbagai platform media sosial warga di wilayah Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), melakukan aksi pembakaran sebuah motor yang diduga merupakan milik pelaku begal.

Dalam video yang beredar itu, nampak motor itu dirusak warga dengan cara dibakar tepat di tengah jalan raya. Kobaran api pun menghanguskan seluruh bagian kendaraan roda dua itu.

Dari informasi yang beredar, motor tersebut merupakan milik pelaku begal yang dikejar warga usai melakukan aksinya.

Saat dikejar, pelaku begal itu pun jatuh dan melarikan diri meninggalkan motornya.

Viralnya video itu, polisi pun turun tangan melakukan pemeriksaan saksi-saksi di lokasi. Lokasi pembakaran motor itu diketahui terjadi di bilangan Jalan Daeng Ramang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulsel, pada Senin (31/7/2023) dini hari.

Kanit Reskrim Polsek Biringkanaya Iptu Sangkala mengatakan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan pihaknya motor yang dibakar itu bukanlah milik pelaku begal.

"Itu bukan begal, kejadiannya berawal adanya seorang anak muda yang menggunakan sepeda motor berboncengan dengan pacarnya mengantar dan melintas sekitar lokasi kemudian saat pulang ada sekumpulan anak muda di lokasi," kata Sangkala kepada awak media saat dikonfirmasi, Rabu (2/8/2023).

Kata Sangkala, saat korban yang berinisial RH melintas, sekumpulan pelaku pun langsung mengejarnya dan meneriakinya sebagai pelaku begal.

Merasa terdesak dan terancam, RH pun kabur meninggalkan motornya di lokasi. Sekumpulan pemuda itu pun merusak motor RH dengan cara dibakar.

Polisi menyebut, sekumpulan pemuda ini menyangka RH sebagai musuhnya yang pernah terlibat perselisihan dan berani melintas di wilayah tersebut.

"Korban ini dikira merupakan orang yang pernah terlibat perselisihan dengan mereka sehingga tiga unit sepeda motor mengejar korban karena korban terdesak korban berlari meninggalkan sepeda motor kemudian sepeda motornya tertinggal," ucapnya.

"Tindakan kami dengan adanya menerima laporan atas kejadian tersebut maka kami melakukan penyelidikan di lapangan. Dari beberapa nama, ada yang sudah kami amankan yang diduga ada di lokasi saat perusakan," ucapnya.

Sangkala juga menyebut, pelaku bahkan sengaja mengambil gambar motor terbakar lalu diviralkan di berbagai platform media sosial.

"Motifnya ini bisa dikatakan salah sasaran karena korban hanya melintas di lokasi. Pelaku ini memang lokasi tempat tinggalnya di sekitar TKP tidak jauh dari," jelasnya.

https://makassar.kompas.com/read/2023/08/02/081503978/beredar-video-warga-bakar-motor-pembegal-di-makassar-ternyata-salah-sasaran

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com