Salin Artikel

Siswa SMA di Banjarmasin Tusuk Teman Sekolahnya, Ayah Korban Bantah Anaknya Pelaku "Bullying"

KOMPAS.com - ARR (15), siswa salah satu SMA Negeri di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), ditangkap polisi karena menikam teman sekolahnya, MRN (15), dengan senjata tajam jenis pisau yang dibawanya dari luar sekolah, pada Senin (31/7/2023) pagi.

Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Thomas Afrian mengatakan, pelaku dan korban sama-sama duduk di kelas 10.

"Korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Pelaku yang sempat melarikan diri ke luar sekolah berhasil diamankan petugas," kata Thomas.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Thomas menyampaikan, pelaku diduga sakit hati kepada korban yang kerap merundungnya.

"Hasil informasi sementara, pelaku sakit hati karena di-bully oleh korban,” ucap Thomas.

Kronologi kejadian

Thomas menjelaskan, kejadian itu bermula ketika pelaku dan korban sedang berada di kelas sekitar pukul 07.15 WIB.

Dari rekaman CCTV yang beredar, pelaku datang dari luar kelas menghampiri korban yang sedang duduk di bangku belakang kelas.

“Tiba-tiba saja pelaku mengeluarkan sebilah pisau lalu menusukkannya ke arah korban,” ujar Thomas.

Akibatnya, MRN mengalami luka di lengan kanan dan perut bagian kanan. Korban pun segera dilarikan ke RSUD Ulin Banjarmasin untuk mendapat penanganan medis.

Dibully sejak SMP

Menurut informasi yang beredar di grup Whatsapp relawan emergency, pelaku penusukan selama ini dikenal sebagai sosok pendiam. Dia dikabarkan kerap menjadi korban bullying sejak duduk di bangku SMP.

Puncaknya, pelaku penusukan kesal dan sakit hati karena korban memotret dan mengolok-oloknya saat sedang menjalankan Shalat Jumat.

Enggan dirundung terus-menerus, dia pun akhirnya memutuskan untuk melakukan penusukan kepada temannya itu.

Bantah korban lakukan bullying

Ayah korban, Faisal Aqli, menceritakan bahwa anaknya dalam kondisi sadar dan kesakitan sebelum menjalani operasi di rumah sakit.

"Mohan doanya agar anak saya segera pulih," tutur Faisal.

Pada kesempatan itu, Faisal membantah kabar yang menyebut anaknya kerap melakukan perundungan atau bullying kepada pelaku penusukan.

Didampingi kuasa hukumnya, Faisal memperlihatkan chat antara anaknya dengan pelaku penusukan. Di dalam pesan teks itu, dia menunjukkan bahwa pelaku kerap bertanya soal game atau tugas sekolah kepada korban.

“Terakhir kali pelaku menghubungi anak saya dengan menanyakan posisinya di mana, hari ini, tadi pagi,” ungkapnya, Senin (31/7/2023).

“Tidak ada indikasi bahwa anak saya ini melakukan tindakan bullying," imbuhnya.

Sementara kuasa hukum Faisal, Kurniawan menegaskan, dari percakapan korban dengan pelaku di media sosial sejak Oktober 2022, tak ada indikasi tindak perundungan.

Karena itu, dia berharap, pelaku dapat dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

"Kami melihat pelaku sering menanyakan posisi korban dan kejadiannya pun di sekolah, tidak wajar membawa sajam, artinya sudah direncanakan," papar Kurniawan.

Tanggapan Pemprov Kalsel

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Ulin sekaligus Kadinkes Kalsel, dr Diaudin memastikan kondisi korban saat ini mulai stabil usai menjalani operasi.

Dia juga mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel terkait situasi tersebut.

"Insya Allah, Pemprov Kalsel akan menanggung seluruh biaya (perawatan) sampai (korban) sembuh. Doakan saja segera sembuh seperti semula," pungkasnya.

https://makassar.kompas.com/read/2023/08/01/102042178/siswa-sma-di-banjarmasin-tusuk-teman-sekolahnya-ayah-korban-bantah-anaknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke