Salin Artikel

Kapolrestabes Makassar Bantah Pernyataan Kapolsek Tallo, Ternyata Ada 5 Tahanan Kabur yang Merusak Sel Pakai Gergaji

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib akhirnya buka suara ihwal tahanan kabur dari sel penjara di Mapolsek Tallo.

Perwira polisi berpangkat tiga bunga melati itu mengungkapkan bahwa tahanan yang melarikan diri bukan berjumlah tiga orang, melainkan lima orang.

"Ada lima tahanan yang melarikan diri. Dari hasil pemeriksaan, tahanan yang melarikan diri, dia melakukan dengan cara memotong besi jendela di belakang," kata Ngajib, saat ditemui awak media di Mapolsek Tallo, pada Rabu (19/5/2023) malam.

Ngajib menuturkan, para tahanan itu melarikan diri dengan cara memotong teralis besi jendela ruangan sel.

Lima orang tahanan itu pun kabur melalui celah-celah besi yang telah dipotong menggunakan gergaji.

"Saya informasikan bahwa benar di Polsek Tallo ada kemarin pada 18 Juli 2023 kurang lebih pukul 03.30 Wita, ada tahanan yang melarikan diri. Ada dua besi yang dipotong, kemudian dia lompat keluar melalui jendela tersebut," beber dia.

Untuk saat ini, Ngajib mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan pemeriksaan baik terhadap personel jajaran Polsek Tallo beserta tahanan lain.

"Kami sedang mendalami, kami melakukan pemeriksaan terhadap melaksanakan jaga pada saat itu. Kami masih melakukan pendalaman lagi," ujar dia.


Satu sudah ditangkap

Dia mengatakan, saat ini baru satu tahanan kabur yang berhasil ditangkap di kediamannya tidak jauh dari Polsek Tallo.

Namun, Ngajib belum mau menyebutkan inisial tahanan tersebut.

"Salah satu tersangka sudah kami amankan, jadi sisa empat yang masih dikejar. Diamankan di sini (Polsek Tallo)," ujar dia.

Sebelumnya, Kapolsek Tallo AKP Ismail membantah terkait teralis besi sel yang digergaji para tahanan yang kabur itu.

Dia mengatakan, tahanan kabur itu melarikan diri saat sedang membersihkan di luar ruangan sel.

"Itu informasi berita-berita begitu (tidak benar), ini ketat sekali begitu (penjagaan)," ungkap Ismail.

Ismail menuturkan, bahwa tahanan kabur itu berjumlah tiga orang.

Dua merupakan tersangka dalam kasus penganiayaan dan satu merupakan tersangka kasus tindak pidana penipuan.

https://makassar.kompas.com/read/2023/07/19/222440878/kapolrestabes-makassar-bantah-pernyataan-kapolsek-tallo-ternyata-ada-5

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com