Salin Artikel

Saat Anies, Ganjar, dan Prabowo Saling Gambarkan Satu Sama Lain dalam Sebuah Kata...

KOMPAS.com - Tiga bakal calon presiden (bacapres), yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto, saling mendeskripsikan satu sama lain dalam sebuah kata.

Momen ini terjadi saat ketiganya hadir dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota se-Indonesia (Apeksi), Kamis (13/7/2023), di Makassar, Sulawesi Selatan.

Gubernur Jawa Tengah sekaligus bacapres PDI-P, Ganjar Pranowo, menjadi yang pertama naik panggung.

Di panggung, Ganjar diminta oleh Ketua Umum Apeksi sekaligus Wali Kota Bogor Bima Arya untuk menggambarkan Anies dan Prabowo dalam satu kata.

"Prabowo?" ujar Bima.

"Senior," ucap Ganjar.

Lalu, Bima meminta Ganjar mendeskripsikan sosok Anies.

"Teman," ungkapnya.

Hal yang sama dilakukan Bima kepada Anies, bacapres yang diusung oleh Koalisi Perubahan.

"Satu kata untuk Pak Prabowo?" tutur Bima.

"Patriot," jelas Anies.

Kemudian, Bima meminta Anies menggambarkan sosok Ganjar.

"Sahabat," terangnya.

Prabowo Subianto menjadi bacapres ketiga yang hadir di Rakernas Apeksi.

Bima Arya pun menanyai Prabowo tentang sosok Ganjar dan Anies.

"Gubernur," jawab bacapres Partai Gerindra itu tentang sosok Ganjar.

"Profesor," sambung pria yang menjabat Menteri Pertahanan ini saat diminta menggambarkan sosok Anies.

Selepas diminta saling mendeskripsikan, ketiga bacapres tersebut memaparkan gagasan mengenai tema "Indonesia dan Tantangan Pembangunan Kota di Masa Depan".

Bima Arya mengatakan, kehadiran Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto di Rakernas Apeksi bukan sebagai ajang deklarasi politik para bacapres.

Panggung tersebut diberikan sebagai wujud sinergi dan kolaborasi Apeksi dengan calon pemimpin Indonesia untuk membangun kota di masa mendatang.

"Semua warna ada di sini, semua partai ada di sini. Apeksi tidak berpolitik, tapi saya kira satu pendidikan politik yang baik, bagaimana para tokoh ini bisa menyampaikan gagasannya di depan seluruh wali kota," paparnya, Rabu (12/7/2023).

Ia berharap kehadiran ketiga bacapres bisa membawa visi pembangunan kota di masa depan.

"Jadi, visi pembangunan kota, pembangunan manusia dan ini yang ingin kami dengarkan dari tokoh-tokoh kita," tandasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Makassar, Hendra Cipto; Kontributor Makassar, Reza Rifaldi | Editor: Dita Angga Rusiana, Robertus Belarminus)

https://makassar.kompas.com/read/2023/07/14/140000078/saat-anies-ganjar-dan-prabowo-saling-gambarkan-satu-sama-lain-dalam-sebuah

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com