Salin Artikel

Ruangan Sekretariat Mahasiswa di Kampus UNM Dipasangi Garis Polisi

Berdasarkan informasi dan beberapa foto yang didapat Kompas.com, garis polisi itu dipasang pada Jumat (9/6/2023) pagi.

Terlihat pintu ruangan itu dipasang garis polisi membentuk huruf X.

"Sekret belakang FBS, itu paling belakang," kata salah satu mahasiswa UNM Makassar berinisial H kepada Kompas.com, Sabtu (10/6/2023) pagi.

Menurutnya, ruangan yang dipasangi garis polisi tersebut jarang digunakan oleh mahasiswa.

"Sekret sebelah kiri yang tidak dipakai (digunakan)," ucapnya.

Mahasiswa lainnya berinisial RI menyebut, bangunan yang ada dalam foto itu merupakan jajaran ruangan sekretariat organisasi mahasiswa.

"Bangunan di bagian belakang itu sekret lembaga kemahasiswaan," ucapnya.

"Iya ada, dua mobil kayaknya," jelasnya.

Selain itu, berdasarkan informasi yang didapat di lapangan, sekitar pukul 09,00.Wita, Sabtu (10/6/2023) pagi, pagar Fakultas Bahasa dan Sastra UNM Makassar sudah ditutup.

Mahasiswa yang hendak melakukan kegiatan diimbau agar meninggalkan kampus.

"Libur sekarang, tidak ada orang ke kampus kecuali itu anak HMPS. Sudah dilarang orang masuk di FBS, ditutup gerbang," ucap salah satu mahasiswa bernama Ana kepada Kompas.com.

Kepala Humas UNM Makassar, Burhanuddin mengatakan, dia belum melihat ruangan yang disegel tersebut.

"Itu juga (penyegelan ruangan) belum lihat, maaf," singkatnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu.

Burhanuddin menyebut untuk sementara kegiatan mahasiswa di FBS tidak ada lantaran sudah memasuki waktu libur bagi mahasiswa.

"Untuk perkuliahan sudah masuk akhir semester, tinggal nunggu input nilai. Sudah masuk waktu libur karena tinggal nunggu nilai dari dosen," ucapnya.

Sementara, Kapolsek Tamalate, AKP Aris Sumarsono mengatakan, belum mendapatkan informasi lebih jauh perihal adanya personel polisi yang melakukan penggeledahan dan pemasangan garis polisi di salah satu ruangan sekretariat mahasiswa di UNM.

"Coba tanya ke UNM, tidak ada penggeledahan, tapi coba kami tanyakan dulu (terkait penggeledahan)," bebernya.

Penyegelan tersebut dilakukan usai Polda Sulsel mengungkap bahwa ada peredaran dan bunker atau tempat penyimpanan narkoba di kampus yang ada di Makassar, Kamis (8/6/2023).

Diberitakan sebelumnya, jajaran Ditresnarkoba Polda Sulsel mengendus praktek peredaran besar bahkan bunker narkoba yang ada di dalam salah satu kampus ternama di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Polisi juga telah menemukan catatan transaksi barang haram tersebut.

Polisi menyebut 3 kilogram narkoba telah beredar dalam lingkup kampus dan sudah terjadi sejak lama.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana mengatakan, pihaknya sudah menangkap lima mahasiswa yang terkait jaringan narkoba.

Namun, Komang belum mau menjelaskan dari kampus mana para pelaku berasal.

"Iya benar, ada lima orang ditangkap," ujar Komang.

https://makassar.kompas.com/read/2023/06/10/111914578/ruangan-sekretariat-mahasiswa-di-kampus-unm-dipasangi-garis-polisi

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com