Salin Artikel

Tak Ingin Berdamai, IRT di Makassar yang Dianiaya gara-gara Sembako Minta Polisi Tangkap Oknum Pj Ketua RT

Apalagi, ia telah resmi melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian, usai oknum Pj Ketua RT bernisial A memukul dan menganiaya dirinya di depan umum.

"Saya sudah melapor, selesai dia (Oknum Pj Ketua RT) pukul saya. Langsung saya melapor di Polrestabes Makassar," kata Asriani kepada Kompas.com, Kamis (18/5/2023).

Dia juga mengaku merasakan sakit bahkan sesak napas akibat penganiayaan yang dilakukan oleh oknum Pj Ketua RT tersebut.

"Usai kejadian (penganiayaan) saya juga langsung divisum di RS Bhayangkara, tapi sekarang baru saya rasa sakitnya. Saya mau pelaku ditangkap supaya dia juga rasakan bagaimana sakitnya," ujarnya.

Bahkan, ia mengaku telah dimediasi oleh Lurah Timungan Lompoa, Aditama Setyawan. Namun, ia ingin tetap kasus penganiayaan itu diproses secara hukum dan oknum Pj Ketua RT ditangkap.

"Saya tetap pada pendirianku dan tidak mau cabut laporan, saya mau pelaku tetap diproses hukum," tutur dia.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol mengaku telah menerima laporan korban dengan nomor LP /1050/V/2023/POLDA SUL-SEL/RESTABES MKS/.

"Iya, lagi diproses lidik," ucapnya.

Ridwan mengatakan, pelaku menganiaya korban dengan cara memukul muka korban serta mencekik leher korban menggunakan jilbab.

"Yang mengakibatkan korban mengalami leher dan pipi sebelah kanan terasa sakit dan hal tersebut terjadi sehubungan korban ingin mengambil kursi Plastik miliknya yang membuat pelaku merasa tersinggung, dengan adanya kejadian tersebut, korban merasa dirugikan talu melaporkan kejadian tersebut di Polrestabes Makassar," tanda dia.

Sebelumnya diberitakan, seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Asriani (42) di Jl Petta Punggawa Lorong 5, Kelurahan Timungang Lompoa, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dipukul oknum Penjabat (Pj) Ketua RT berinisial A karena persoalan sembako.

Video pemukulan tersebut viral di media sosial. Akibat pemukulan tersebut, Asriani mengalami sejumlah luka di tubuhnya serta mengalami sesak napas.

Asriani mengatakan, insiden pemukulan itu dialaminya pada Selasa (16/5/2023) sekitar pukul 16.00 Wita. Akibat pemukulan tersebut, dia mengaku mengalami sejumlah luka di tubuhnya serta mengalami sesak.

"Yang dipukul dadaku, kepalaku dibentur-benturkan di pagar, terus nah ikat (diikat) leherku pakai jilbab, terus dicakar. Sampai sekarang ini dadaku masih sakit," kata Asriani saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Jl Petta Punggawa Lorong 5, Rabu (17/5/2023).

https://makassar.kompas.com/read/2023/05/19/105209278/tak-ingin-berdamai-irt-di-makassar-yang-dianiaya-gara-gara-sembako-minta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke