Salin Artikel

IRT di Makassar Dianiaya PJ Ketua RT, Berawal dari Persoalan Bantuan Sembako

Video pemukulan tersebut viral di media sosial. Akibat pemukulan tersebut, Asriani mengalami sejumlah luka di tubuhnya dan sesak napas.

"Yang dipukul dadaku, kepalaku dibentur-benturkan di pagar, terus nah ikat (diikat) leherku pakai jilbab, terus dicakar. Sampai sekarang ini dadaku masih sakit," kata Asriani saat ditemui KOMPAS.com di kediamannya, Rabu (17/5/2023).

Asriani mengatakan insiden pemukulan itu terjadi pada Selasa (16/5/2023) sekitar pukul 16.00 Wita. Pj Ketua RT yang juga kerabatnya itu ,tidak memberikan bantuan sembako padahal nama Asriani masuk daftar penerima program keluarga harapan (PKH). 

"Saya mau pergi ambil beras sembako di Pokso Kontainer. Tapi Pak Pj RT ini saling kode-kode sama dua orang temannya terus sembunyi di samping kontainer. Tapi saya tidak tahu itu yang dua orang siapa. Terus dia langsung tanya saya, bilang, Bu, suaminya pegawai? Jadi saya bilang iye (iya). Terus dia jawab, Ibu tidak menerima bantuan karena ini untuk orang tidak mampu atau miskin. Terus saya bilang tidak apa-apa ji dan langsung pulang," ujarnya.

Setelah pulang dari Posko Kontainer, Asriani kemudian mengadu ke istri pelaku yang tak lain iparnya sendiri. Dia mengeluhkan sikap A yang diduga terlalu arogan menjabat Pj Ketua RT.

"Saya bilang, itu suaminya tidak boleh begitu. Apalagi baru menjabat Pj RT. Bagaimana kalau jadi Lurah mi suamimu, kau apami (apakan) orang. Terus dia bilang iye (iya) tidak ji, mungkin itu bukan suamiku. Terus saya bilang, saya lihat suamimu sikongkolo (bersekongkol) sama itu yang dua orang," ungkapnya.

"Saya sudah melapor ke Ketua PKH waktu pertama suamiku diangkat PNS. Tapi dibilang tidak apa ji karena gajinya di bawah standar Rp 2,5 juta. Terus kenapa pelaku (Pj RT) baru cabut saya punya sembako padahal cuman Pj RT," sesalnya.

Lebih lanjut dijelaskan, Oknum Pj RT itu juga tersinggung saat korban mengambil kursinya yang berada di rumah pelaku.

"Mungkin marah juga karena saya ambil kursiku di rumahnya. Kemudian dia datang ke lorong (gang) saya. Jadi pas saya lihat masuk ke lorong saya cepat-cepat keluar. Karena saya hindari anakku, jangan sampai mereka lihat saya dipukul. Takutnya anakku ikut terlibat. Pas keluar saya bilang kenapa ki? Langsung dia pukul saya," katanya.

Saat kejadian, ia mengatakan banyak orang yang melihatnya dipukul. Namun, tak ada yang berani mendekat karena dikhawatirkan pelaku membawa senjata tajam.

"Saat kejadia juga suamiku baru pulang kerja. Jadi baru dipanggil sama tetangga bilang cepat ki karena istrinya dipukul dan dibenturkan di pagar," ungkapnya.

Akibat kejadian ini, Asriani pun mengaku telah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.

"Kemarin saya sudah melapor, selesai dia pukul saya langsung melapor di Polrestabes Makassar. Dan saya juga langsung di visum di RS Bayangkara semalam. Tapi sekarang baru saya rasa sakitnya. Saya mau pelaku ditangkap supaya dia juga rasakan bagaimana sakitnya," pungkas dia.

Kapolsek Bontoala Kompol Arifuddin membenarkan kasus penganiayaan yang dialami oleh IRT tersebut. 

"Pihak korban melaporkan kejadian tersebut di Polrestabes Makassar," katanya.

https://makassar.kompas.com/read/2023/05/17/191328478/irt-di-makassar-dianiaya-pj-ketua-rt-berawal-dari-persoalan-bantuan-sembako

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke