Salin Artikel

Bertahun-tahun Jalan di Kampung Gubernur Sulsel Rusak Parah, Warga Bone Mengeluh

BONE, KOMPAS.com - Selama bertahun-tahun, jalan di kampung Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman di Kabupaten Bone rusak parah.

Kondisi jalanan rusak parah ini telah lama dirasakan dan dikeluhkan masyarakat.

Jalanan yang rusak parah di Kabupaten Bone ini merupakan jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Bone dengan kabupaten lainnya yakni di Kabupaten Maros, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Barru dan Kabupaten Soppeng. 

Jalanan rusak ini sudah terjadi bertahun-tahun dan tidak kunjung diperbaiki hingga menjadi kubangan. Dengan kondisi jalan ini, banyak kecelakaan terjadi. 

"Sudah lama jalanan ini rusak parah di Tana Batue yang jalan pintas di Kabupaten Sinjai lewat Sanrego. Jalanan rusak di Tana Batue ini mencapai sekitar 20 Kilometer hingga ke Kecamatan Libureng lewat Bune," ungkap Abi, warga Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone Selatan ini, (10/5/2023). 

Abi mengungkapkan, jika jalanan ini pernah dikerjakan tapi tidak selesai karena kontraktornya kabur hingga terbengkalai. Bahkan kontraktornya tidak diproses dan masih bebas berkeliaran.

"Selain di Tana Batue, jalanan di Lappariaja juga rusak. Bahkan, sementara dikerjakan dan proyek juga terhenti. Banyak tumpukan material bangunan seperti batu gunung, pasir dan cipping di pinggir jalan sudah ditumbuhi rumput yang sangat membahayakan pengguna jalan," ujarnya. 

Senada yang dikemukakan Iwan, sopir angkutan daerah di Kabupaten Bone ini.

Mobilnya sering mengalami kerusakan akibat jalanan yang rusak. 

"Sepanjang dari Kabupaten Bone, lalu masuk Kabupaten Maros semua jalan rusak berlubang. Jadi kalau ada mobil rusak di Camba, Kabupaten Maros, ya macet total lagi arus. Bahkan, biasa nginap di tengah hutan di pegunungan kalau mau ke Kota Makassar," jelasnya. 

Iwan menambahkan, warga Bone kecewa dengan Gubernur Sulsel yang sudah hampir 5 tahun menjabat tapi tidak ada terlihat kerjanya. 

"Jalan saja di depan rumahnya di Bakunge rusak, apalagi jalanan di tempat lain. Banyak proyek jalanan mangkrak, tapi tidak diproses," paparnya. 

Dia pun mengungkapkan, jika pengerjaan jalan Lapri dan Tana Batue sudah dilakukan beberapa kali.

Hanya saja, proyek pengerjaan tidak selesai alias mandek dikarenakan adanya masalah pada kontraktor. 

"Sudah dikerjakan, tapi ada masalah di manajemen kontraktornya. Jadi mandek proyeknya. Jadi material proyek yang menumpuk di pinggir jalan sepanjang Lapri sudah ditumbuhi rumput tidak terhitung. Karena yang dihitung itu hanya sudah di aspal," jelasnya. 

Astina menambahkan, jika proyek jalanan yang mandek di Tana Batue juga demikian. Ada masalah pada kontraktornya, sehingga proyek jalanan terbengkalai. 

"Yang dihitung juga hanya yang sudah diaspal," tambahnya. 

https://makassar.kompas.com/read/2023/05/10/132302578/bertahun-tahun-jalan-di-kampung-gubernur-sulsel-rusak-parah-warga-bone

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke