Salin Artikel

Khawatir Rakyat Kelaparan, Kasad Jenderal Dudung Perintahkan Babinsa Masuk Dapur Warga

Program ini, kata Jenderal Dudung, bertujuan untuk mengecek agar tidak ada lagi, rakyat Indonesia yang kelaparan akibat tidak memiliki makanan atau memiliki rumah tak layak huni.

"Babinsa masuk dapur warga itu, upaya Babinsa menemukan jangan sampai hari ini, masih ada rakyat yang belum makan atau hari ini, ada rakyat yang rumahnya kebocoran. Di sinilah Babinsa bergerak dan kemudian menenukan rumah-rumah yang tidak layak huni," kata Jenderal Dudung saat meresmikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Jalan Singa, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Selasa (9/5/2023).

Olehnya itu, Jenderal Dudung mengatakan, TNI AD harus hadir di tengah-tengah kesulitan rakyat. Apapun kesulitannya TNI AD harus menjadi solusi bagi rakyat Indonesia.

"Di jajaran Kodam XIV Hasanuddin saya lihat sudah terimplementasikan bahkan melebihi dari kodam-kodam lainnya," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengungkapkan, pentingnya sinergi dan solidaritas TNI dan Polri tetap ditingkatkan demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Jangan lupa sinergitas dan solidaritas dengan kepolisian agar betul-betul dijaga, karena TNI dan Polri sebagai garda terdepan dan benteng terakhir apabila situasai tidak memungkin di republik ini," ucap Jenderal Dudung saat meresmikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Jalan Singa, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Selasa (9/5/2023).

Jenderal bintang empat TNI AD ini juga meyakini, jika TNI dan Polri solid maka akan menjadi kekuatan sangat tangguh. Khususnya dalam melindungi dan mengayomi masyarakat.

"Saya punya keyakinan bahwa TNI dan Polri akan terus bersatu, merupakan suatu kekuatan yang hakiki dan saling bahu membahu dimanapun kesulitan yang ada di masyarakat," ujarnya.

"Saya sampaikan kepada seluruh jajaran, TNI AD harus dicintai oleh rakyat, tetapi yang lebih hebat lagi TNI AD harus lebih mencintai rakyatnya," ucapnya lagi.

Jenderal Dudung juga mengapresiasi Kodam XIV Hasanuddin yang selalu hadir di tengah-tengah kesulitan rakyat.

"Jadi pada kesempatan ini, saya ucapkan penghargaan kepada seluruh jajaran Kodam XIV Hasauddin yang secara rutin terus memberikan laporan kepada saya, bagaimana perkembangan dan kegiatan-kegiatan aktivitas lainnya dan ini saya ucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran baik Babinsa, Koramil, Kodim, Korem bahwa kalian sudah sangat aktif dan betul-betul bisa membantu masyarakat," ujar dia.

https://makassar.kompas.com/read/2023/05/09/175135678/khawatir-rakyat-kelaparan-kasad-jenderal-dudung-perintahkan-babinsa-masuk

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com