Aksi tawuran yang pertama terjadi di bilangan Jalan Cendrawasih, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Sulsel, Selasa (2/5/2023) sekitar pukul 01.00 Wita.
Dari informasi yang didapat, aksi tawuran ini melibatkan antarpemuda wilayah Baji Dangka dan pemuda Baji Pangasseng. Dalam tawuran ini dua pemuda dikabarkan menjadi korban terkena anak panah di bagian kakinya.
Di lokasi ini, polisi berhasil mengamankan 11 orang pemuda yang masing-masing berinisial I, A, MI, A, GR, F, MB, D, S, F, dan RI, yang semuanya masih berstatus sebagai pelajar.
"Benar ada diamankan di wilayah Cendrawasih rata-rata masih di bawah umur dan pelajar," kata Kasi Humas Polrestabes Makassar, Kompol Lando K Sambolangi kepada Kompas.com saat dikonfirmasi.
Kata Lando, adapun barang bukti yang diamankan di lokasi berupa tujuh buah anak panah beserta dua ketapel, dan satu buah parang. Lalu ada satu unit mobil warga rusak terkena batu saat aksi tawuran terjadi.
Selain itu, aksi tawuran juga pecah di wilayah Kampung Rama, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, pada Selasa (2/5/2023) sekitar pukul 03.40 Wita. Polisi pun mengamankan 22 pemuda dalam aksi tawuran itu.
Lando mengatakan aksi tawuran di lokasi ini tidak berlangsung lama lantaran cepat dibubarkan polisi.
"Tidak lama polisi ke lokasi mereka langsung membubarkan diri, ada diamankan sekitar 22 orang. Sementara dalam pemeriksaan," ucapnya.
Di lokasi ini, petugas mengamankan barang bukti berupa dua buah anak panah busur beserta ketapelnya. Para pelaku tawuran yang berhasil diamankan kini telah dibawa ke Mapolrestabes Makassar untuk proses hukum lebih lanjut.
Salah satu pelaku yang berhasil diamankan mengaku bahwa tawuran ini dipicu saat ada puluhan pemuda menggunakan sepeda motor melakukan aksi konvoi dan mengancam beberapa warga dengan anak panah.
"Saya sedang membersihkan di depan Indomaret, ada banyak orang lewat kasi bentang (membentangkan) busur," kata Amos di hadapan polisi.
https://makassar.kompas.com/read/2023/05/02/125154178/2-tawuran-pecah-di-makassar-polisi-amankan-puluhan-pemuda