Salin Artikel

Orangtua Telantarkan Bayinya di Klinik Makassar karena Tak Mampu Bayar Biaya Melahirkan, Dinsos Bakal Carikan Orangtua Asuh

Hal itu diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Dinsos Makassar Armin Paera saat dikonfirmasi KOMPAS.com, Rabu (12/4/2023) malam.

"Apabila orangtua tidak ditemukan berdasarkan laporan dari kepolisian, pihak Dinas Sosial menangani dalam hal proses pencarian orangtua asuh karena bayi dianggap ditelantarkan oleh orangtuanya," ucapnya.

Namun, Armin mengungkapkan sebelum mencarikan orangtua asuh terhadap bayi berjenis kelamin laki-laki itu, terlebih dahulu pihaknya menyerahkan kasus ini ke pihak kepolisian guna mencari orangtua kandung bayi malang tersebut.

"Kemarin kami dari Dinsos sudah ke BKIA untuk melihat langsung bayi yang dimaksud. Namun kasus ini masih dalam ranah kepolisian untuk penelusuran orangtua bayi," tandasnya.

Sebelumnya, diberitakan orangtua di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), tega meninggalkan bayi yang baru dilahirkannya di sebuah klinik karena tak mampu membayar biaya persalinan. 

Peristiwa itu terjadi di klinik Pratama Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) Rakyat, Jalan Tentara Pelajar, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, Sulsel. 

Bayi malang itu diketahui berjenis kelamin laki-laki. Kondisinya pun kini sehat dan masih tetap dilakukan perawatan oleh pihak klinik. 

"Jadi kalau ditinggal sama orangtuanya itu baru tiga hari. Ibunya keluar katanya dia titip dulu untuk ambil uang di ATM setelah itu tidak kembali-kembali lagi. Kita tidak bisa hubungi siapa, kita tidak tau, sekarang hilang kontak," kata Ketua Yayasan BKIA Rakyat, Hernawan kepada awak media di kantornya. Rabu (12/4/2023).

Hernawan menjelaskan, orangtua bayi tersebut masuk ke BKIA pada 19 Maret 2023, hingga pada saat sudah diperbolehkan pulang pada 23 Maret 2023, sang orangtua mengeluarkan sejumlah alasan.

"Dia datang ke sini seperti pasien biasa didampingi suami. Kita tanya tidak punya BPJS, jadi ambil umum. Melahirkan dia pilih kelas II. Pas sudah diperbolehkan pulang dia alasan tinggal dia bilang menunggu kapal ke Baubau. Minggu berikutnya dia alasan lagi karena bayinya masih kecil, sampai akhirnya kita tidak ketemu lagi," bebernya.

Hernawan mengungkapkan, ayah dan ibu bayi malang itu nekat pergi meninggalkan sang anak lantaran tidak mampu membayar biaya persalinan senilai Rp 10 juta.

"Total biayanya sebenarnya mulai dari persalinan itu Rp 10 juta. Sekarang kita bilang tidak ada kita menahan, tapi ditinggalkan orangtua, komunikasi juga tidak ada sekarang," ucapnya.

Hernawan menyebut, untuk saat ini bayi malang itu masih dilakukan perawatan oleh pihak BKIA Rakyat. Ia juga meminta agar orangtua sang bayi datang dan membicarakan perihal peristiwa tersebut.

"Kalau perawatan kami Insya Allah ada tanggungan, yang kita tidak tanggung kesehatannya. Kalau terjadi apa-apa bagaimana itu, pasti ke kami. Selama di sini sang bayi kita tanggung. Orangtuanya juga kan ini bisa dibicarakan baik-baik," bebernya.

Untuk saat ini, pihak BKIA Rakyat bakal melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian setempat dan pemerintah untuk mencari keberadaan sang orangtua bayi malang tersebut.

https://makassar.kompas.com/read/2023/04/13/052000078/orangtua-telantarkan-bayinya-di-klinik-makassar-karena-tak-mampu-bayar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke