Salin Artikel

Oknum Mahasiswa di Makassar Pukul Pengemudi Ojol Saat Aksi Tolak UU Cipta Kerja

Maskur bahkan mengaku dirinya sempat mendapat pukulan oleh mahasiswa yang menghalaunya untuk lewat di Jalan Urip Sumoharjo Makassar.

"Mereka pukul saya. Tadi saya mau lewat tapi nah larangka (dilarang) makanya dia pukul saya," ucap Maskur kepada KOMPAS.COM di lokasi.

Pria 55 tahun ini juga mengatakan tak hanya itu dipukul tapi juga motornya ditendang oleh oknum mahasiswa.

"Mereka tendang juga motorku," ujarnya.

Beruntung Muskar dapat lolos dari kepungan mahasiswa setelah beberapa anggota polisi mengamankannya.

Selain Muskar, salah satu sopir mobil boks juga sempat bersitegang dengan Aliansi Mahasiswa Stie Wira Bakti Makassar. Ketegangan bermula ketika sang sopir dipaksa berhenti dan menepikan mobilnya untuk dijadikan panggung orasi. 

Namun sang sopir tersebut menolak permintaan mahasiswa karena mengaku buru-buru dan harus segera mengantar barang.

"Saya dikejar waktu harus antar barang," ucapnya

"Cuma 5 menit ji Pak," katanya dengan nada memaksa.

Namun sang sopir tetap menolak mobilnya dijadikan panggung orasi.

"Iya saya dikejar waktu. Kita (kamu mahasiwa) berjuang tapi kalau saya dipecat bagaimana? Kalau ada kerusakan mobil juga, saya yang kena," tuturnya.

Akhirnya sang sopir bisa melanjutkan perjalanannya saat polisi yang bertugas mengawal aksi mahasiswa memintanya untuk segera meninggalkan lokasi aksi.

Sebelumnya diberitakan, Pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) menjadi Undang-undang (UU) Cipta Kerja terus mendapatkan protes dari kalangan Mahasiswa di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Pantauan KOMPAS.com, mahasiswa di Makassar memusatkan aksinya di depan Gedung DPRD Provinsi Sulsel di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (3/4/2023). Sore.

Ada tiga kelompok mahasiswa yang menggelar aksi. Di antaranya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar, Alinasi Mahasiswa Stie Wira Bakti dan Aliansi Unismuh Makassar Satu.

Namun ketiga massa mahasiswa ini menggelar aksi masing-masing. HMI Cabang Makassar menggelar aksinya tepat depan Gedung DPRD Provinsi Sulsel.

Serta Alinasi Mahasiswa Stie Wira Bakti tepat di arah menuju jalan Fly Over dan Aliansi Unismuh Makassar Satu pas di depan pintu gerbang Gedung DPRD Sulsel.

Uniknya salah satu massa aksi yakni Alinasi Mahasiswa Stie Wira Bakti Makassar menggelar aksi dengan membawa 3 mahasiswa dengan berpakian pocong.

"Alasan kita menghadirkan teatrikal pocong tidak lain sebagai salah satu bentuk matinya keadilan di negeri kita," ucap Koordinator Mimbar Alinasi Mahasiswa Stie Wira Bakti Makassar, Thakim

Dia juga mengaku aksi yang mereka lakukan hari ini tak lain untuk menolak pengesahan Perppu menjadi UU Cipta Kerja yang dinilai kontroversial dan tidak berpihak kepada rakyat khususnya kaum pekerja.

"Beberapa permasalahan utama yang sudah jelas selama dua tahun UU Cipta Kerja berlaku masih menimbulkan permasalahan. Persoalan itu mulai dari batas waktu perjanjian waktu kerja tertentu (PWKT) hingga kemudahan prosedur pemutusan hubungan kerja (PHK)," ungkapnya.

Mahasiswa Fakultas Ekonomi itu pun dengan pengesahan tersebut sudah tidak ada lagi sila ke-5 di Indonesia.

"Dapat kita ketahui di sila ke-5 berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Namun nyatanya pada saat ini keadilan hanya untuk oknum-oknum yang menduduki jabatan dipemerintahan," tuturnya.

Maka dari itu, dia meminta kepada anggota dewan maupun pemerintah untuk mencabut UU Cipta kerja.

"Kami harap kepada dewan pemerintahan mendengar apa yang menjadi aspirasi daripada masyarakat," tandasnya.

Dalam aksinya sejumlah mahasiswa membakar ban bekas dan memblokade jalan Urip Sumoharjo Makassar dengan mobil boks. Akibatnya arus lalu lintas mengalami kemacetan.

Tak hanya itu, sejumlah mahasiswa dan seorang pengemudi ojek online (Ojol) sempat bersitegang dikarenakan pengendara ojol nekat menerobos blokade mahasiswa, sehingga mahasiswa tersulut emosinya.

Hingga Pukul 17.35 ketiga kelompak mahasiswa tersebut masih bertahan di depan Gedung DPRD Sulsel. Sementara arus lalu lintas masih mengalami kemacetan hingga 2 kilometer.

https://makassar.kompas.com/read/2023/04/03/200335678/oknum-mahasiswa-di-makassar-pukul-pengemudi-ojol-saat-aksi-tolak-uu-cipta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke