Salin Artikel

Mobil Brio Merah Diamuk Massa usai Isi BBM di SPBU Makassar, Kabur setelah Tak Bayar hingga Tabrak Pengendara Lain

KOMPAS.com - Sebuah mobil Brio warna merah diamuk massa setelah mengisi BBM di SPBU Makassar, Sulawesi Selatan.

Mobil tersebut menjadi sasaran amuk massa lantaran diduga tidak membayar lalu kabur hingga menabrak pengguna jalan yang lain.

Akibat kejadian itu, kondisi mobil tersebut mengalami kerusakan parah.

Aksi yang memperlihatkan mobil saat diamuk massa itu pun terekam video hingga menjadi viral.

Kronologi kejadian

Kasatlantas Polrestabes Makassar, AKBP Zulanda membenarkan terjadinya amuk massa terhadap mobil Brio merah tersebut.

Perusakan Brio merah itu terjadi di depan Pos Polisi Tello, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Sulawesi Selatan pada Sabtu (18/2/2023).

Menurut dia, mobil Brio merah itu awalnya kabur dan tidak membayar setelah mengisi BBM di SPBU Jl Tentara Pelajar, Makassar.

"Awalnya bukan tabla (tabrak lari) tapi ada dugaan pelaku mengisi BBM namun lari dari SPBU Tentara Pelajar atau tidak atau kurang membayar," kata dia dikutip dari TribunTimur.

Kemudian, saat pengendara mobil Brio nopol DD 1531 RE kabur kemudian menabrak pengendara lain.

"Untuk dampak dari pelaku melarikan diri dari SPBU berdasarkan info warga, diduga ada melakukan penabrakan atau tabrak lari," ujar dia.

Meski demikian, polisi menyatakan hingga saat ini belum ada korban tabrak lari yang melapor.

Adapun sopir dari mobil Brio merah itu sudah dibawa ke Polsek Wajo Pelabuhan untuk diperiksa lebih lanjut.

"Akan tetapi saat penelusuran oleh anggota laka belum ada korban laka yang melapor saat itu maka kemudian tersangka dibawa ke Polsek Wajo Pelabuhan untuk diperiksa lanjut terkait peristiwa di SPBU Tentara Pelajar," ucap dia.

Video viral

Dalam rekaman video yang viral di media sosial memperlihatkan sebuah mobil Brio warna merah dalam kondisi rusak parah setelah diamuk massa.

Tampak massa berkerumun di sekitar Brio merah itu.

Kerusakan terlihat jelas pada Brio merah itu secara merata.

Terlihat beberapa polisi lalu lintas mencoba menenangkan massa.

Video itu diunggah di antaranya di akun @makassar_iinfo pada Sabtu (18/2/2023).

Narasi yang beredar, mobil Brio merah itu tidak membayar dan kabur dari SPBU setelah mengisi BBM.

Karena kabur, Brio merah itu kemudian menabrak pengguna jalan hingga akhirnya diamuk massa.

"Kiriman Netizen: Sebuah mobil dirusak oleh pengendara dan terhenti di Polsek Tello. Informasi yang diterima pengemudi diduga telah mengisi bensin tidak membayar lalu kabur hingga menabrak beberapa pengendara di Jalan. (18/02)," tulis narasi yang beredar.

Sumber: Tribunnews.com

https://makassar.kompas.com/read/2023/02/19/070000978/mobil-brio-merah-diamuk-massa-usai-isi-bbm-di-spbu-makassar-kabur-setelah

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com