Salin Artikel

Polisi Telusuri SItus Web Yandex yang Menginspirasi Remaja di Makassar Bunuh Bocah 11 Tahun

MAKASSAR, KOMPAS.com - Penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Makassar menyelidiki sebuah situs web yang dilihat 2 remaja AD (17) dan MF (14) hingga nekat membunuh bocah MFS (11).

Kepala Polrestabes Makassar Kombes Polisi Budhi Haryanto mengatakan, kasus pembunuhan bocah 11 tahun itu bukan jaringan atau sindikat penjualan organ tubuh.

Kedua pelaku melakukan hal tersebut setelah mencari di Google dan melihat sebuah situs web yang memajang jual beli organ sel tubuh manusia dengan nilai jutaan dollar.

"Dipastikan ini bukan sindikat penjualan organ tubuh. Tapi, polisi masih menelusuri website-website seperti Yandex yang dilihat pelaku hingga melakukan pembunuhan," kata Budhi ketika dikonfirmasi, Kamis (12/1/2023).

Budhi menuturkan, pelaku melihat situs web penjualan organ tubuh yang kemudian terobsesi cepat kaya.

Di situlah pelaku merencanakan pembunuhan terhadap korban.

"Kedua pelaku yang masih pelajar itu mengakui bahwa mereka tergiur harga penjualan organ tubuh manusia. Keduanya ingin cepat kaya. Tapi, setelah dia mencoba menghubungi website itu, tapi tidak mendapat respons maupun balasan. Jadi, pelaku belum mengambil organ tubuh korban yang sudah dibunuhnya lalu membuangnya," ungkap dia.

Budhi menambahkan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan psikologi terkait kejiwaan kedua pelaku. Sebab, tindakan kedua pelaku ini di luar batas kewajaran.

"Makanya kami tunggu hasil pemeriksaan kejiwaan kedua pelaku, diperkirakan tujuh hari sudah ada," tambah dia.

Sebelumnya telah diberitakan, kasus hilangnya MFS (11) akhirnya terungkap.

Korban ternyata diculik dan ditemukan tewas mengenaskan di kolom jembatan, Inspeksi Pam Timur Waduk Nipa-nipa, Moncongloe, Kabupaten Maros, Selasa (10/1/2023) dini hari.

MFS ditemukan dalam kondisi kedua kaki dan tangan terikat dan terbungkus kantong plastik. Korban sebelumnya dilaporkan hilang sejak Minggu (8/1/2023).

Dari rekaman CCTV, korban diajak oleh pelaku pergi membantu membersihkan rumah dengan iming-iming uang Rp 50.000 di depan Indomart, Jalan Batua Raya.

Namun, setelah ikut pelaku yang mengendarai motor, korban tak kunjung pulang ke rumahnya hingga ditemukan tewas.

https://makassar.kompas.com/read/2023/01/12/155703878/polisi-telusuri-situs-web-yandex-yang-menginspirasi-remaja-di-makassar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke