Salin Artikel

Korban Tewas dalam Tarik Tambang IKA Unhas adalah Ketua RT

Acara tersebut sedianya digelar untuk memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan melibatkan 5.000 orang peserta.

Korban tewas merupakan ketua RT 001/RW 007, Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Masita.

Korban meninggal dunia lantaran kepala terbentur pembatas jalan (separator).

"Tidak ada yang menduga ada insiden seperti ini, saya mengucapkan dukacita yang mendalam. Apalagi beliau ini kader PKK dan Ketua RT yang berdedikasi, jadi saya merasa sangat kehilangan," ujar Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto di rumah duka, Minggu.

Sedangkan korban luka yang dirawat di RS Pelamonia yakni, Nur Salmi (48) warga Jalan AMD Nomor 57 KO Nipa Nipa dengan luka robek di atas bibir kiri dan luka patah pada bagian bahu kiri bekas benturan di kepala.

Kemudian, Jumriah (51), warga Jalan Pelita 3 Utara Lr 3  Nomor 13 yang menderita luka patah bagian kaki kanan, dan Sabir (62) warga Permata Hujau Permai blok D3 Nomor 18 mengalami bengkak pada bagian kaki.

Selain di RS Labuang Baji, 10 orang korban luka dirawat di RS Pelamonia yakni Patahuddin (Ketua RT 006/RW 013, Kelurahan Bulu Rokeng, Kecamatan Biringkanaya) menderita luka lecet, Abd Rahman (Ketua RW 001/RT 002, Kelurahan Bulu Rokeng, Kecamatan Biringkanaya) menderita luka lecet, Wahida (Ketua RT 001/RW005, Kelurahan Rappocini, Kecamatan Rappocini) menderita luka lecet.

Lalu Baharuddin (ketua RT 003/RW003, Kelurahan Karuwisi Utara, Kecamatan Panakkukang) menderita luka lecet, Mahmud (Ketua RT 001/RW 003, Kelurahan Mappala, Kacamatan Rappocini) menderita luka lecet, Nurkholis (Ketua RT 004/RW 009, Kelurahan Mappala, Kecamatan Rappocini) menderita luka lecet.

M. Ihksan (Ketua RT 003/RW 009, Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Rappocini) menderita luka lecet, Hamid (Ketua RT 007/RW 005, Kelurahan Tamamaung, Kecamatan Panakkukang) menderita luka robek di kaki, Aisyah putri (15) dan Iwan Rahim (58) warga Jalan Buruh menderita luka lecet.

Wakil Ketua Pengurus Wilayah IKA Unhas Sulsel, Rahmansyah yang dikonfirmasi enggan berkomentar. Meski berkali-kali dihubungi, Rahmansyah enggan menanggapi wartawan.

"Lagi berduka, nanti saya telepon," singkatnya ketika dikonfirmasi lewat telepon selularnya.

Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando KS mengatakan, hasil pengecekan di lapangan, terdapat 9 korban dalam insiden lomba tarik tambang IKA Unhas tersebut.

"Dari hasil pengecekan, 1 orang meninggal dunia, 7 orang luka lecet dan 1 luka robek pada kaki kanan," katanya melalui WhatsApp.

https://makassar.kompas.com/read/2022/12/18/173058778/korban-tewas-dalam-tarik-tambang-ika-unhas-adalah-ketua-rt

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com