Salin Artikel

Kejati Sulsel Hati-hati Tetapkan Kepala Cabang dan Kepala Gudang Bulog Pinrang sebagai Tersangka Korupsi Hilangnya 500 Ton Beras

Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Sulsel, Soetarmi yang dikonfirmasi, Jumat (16/12/2022) mengatakan, pihak penyidik hati-hati dalam menetapkan seseorang sebagai tersangka. Di mana, kasus dugaan korupsi hilangnya 500 ton beras di Gudang Bulog Pinrang masih dalam tahap pengembangan.

"Belum tahu, apakah ada tersangka baru atau tidak. Tapi kasus itu masih dalam tahap pengembangan. Penetapan seseorang sebagai tersangka harus hati-hati, karena bisa digugat di praperadilankan," ujarnya.

Saat ditanya Kepala Cabang Pembantu dan Kepala Gudang yang memberikan izin keluarnya 500 ton beras tersebut, Soetarmi enggan berkomentar lebih jauh.

"Kita tunggulah pengembangan penyidikan. Apalagi kasus ini kan belum selesai, masih berlangsung penyidikannya. Yang jelas semuanya telah diperiksa sebagai saksi," katanya.

Sebelumnya telah diberitakan, Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel) akhirnya menetapkan seorang tersangka dalam kasus dugaan korupsi hilangnya 500 ton beras di Gudang Bulog di Kabupaten Pinrang.

Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Sulsel, Soetarmi dalam keterangan persnya, Rabu (14/12/2022) mengatakan, penyidik tindak pidana khusus (Pidsus) telah menetapkan tersangka berinisial IR yang merupakan rekanan perusahaan mitra Bulog.

"Tersangka IR ditahan berdasarkan Surat Perintah Penahanan Tahap Penyidikan No.PRINT-932/P.4.5/Fd 1/12/2022 tanggal 14 Desember 2022. Tersangka IR sebagai salah seorang yang dianggap bertanggung jawab terkait hilangnya 500 Ton beras milik Bulog Pinrang tersebut," katanya.

Soetarmi mengungkapkan, penahanan tersangka berdasarkan bukti permulaan yang cukup sehingga membuat terang tindak pidana dalam perkara ini.

"Penyidikan perkara hilangnya 500 ton beras milik Bulog di Kabupaten Pinrang ini sudah dilakukan sejak bulan November 2022. Diduga nilai kerugian negara atas dugaan tindak pidana korupsi atas hilangnya 500 Ton beras bulog Pinrang ini mencapai Rp 5,4 Miliar," ujarnya.

Diketahui, ratusan ton beras di gudang Bulog, Kelurahan Bittoeng, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, diduga raib.

Pimpinan wilayah Perum Bulog Sulselbar, Bahtiar AS, melakukan investagasi terkait raibnya 500 ton beras di gudang itu.

"Kami masih melakukan penyelidikan terkait dugaan raibnya 500 tong beras di gudang Bittoeng, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Karena hal itu pimpinan cabang pembantu Bulog Pinrang, Radtyo W Putra Sikado, dan kepala gudang Lampa, Pekkabata, Pinrang, Muhammad Idris, berikan sanksi berupa pecopotan," kata Bahtiar AS pada Selasa (22/11/2022).

Bahtiar mengatakan, menurut hasil investigasi internal Bulog, Sulselbar, pimpinan cabang pembantu bulog Pinrang, Radtyo W Putra Sikado, dan kepala gudang Lampa, Pekkabata, Pinrang, Muhammad Idris, merupakan dua orang yang paling bertanggung jawab atas raibnya beras 500 ton di gudang Bittoeng, Kabupaten Pinrang.

https://makassar.kompas.com/read/2022/12/16/152336478/kejati-sulsel-hati-hati-tetapkan-kepala-cabang-dan-kepala-gudang-bulog

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke