Salin Artikel

4 Sesar Aktif di Sulawesi, Ada Sesar Palu Koro yang Pernah Memicu Gempa dan Tsunami

KOMPAS.com - Pulau Sulawesi memmiliki beberapa sesar aktif dengan susunan yang cukup kompleks.

Sesar adalah patahan atau bidang rekahan yang disertai adanya pergeseran relatif terhadap blok batuan lainnya, dengan ukuran bervariasi mulai dari beberapa sentimeter hingga puluhan kilometer.

Dikutip dari buku Peta Sumber Bahaya Gempa Indonesia 2017, struktur-struktur yang teridentifikasi di Sulawesi hingga saat ini masih aktif bergerak.

Akibatnya, terdapat aktivitas kegempaan yang seringkali ditimbulkan oleh sesar-sesar aktif yang ada di Sulawesi.

Adanya potensi gempa bumi tetap perlu diwaspadai agar dapat meminimalisir risiko bencana.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah sebagian sesar aktif di wilayah Sulawesi serta lokasinya yang dapat dikenali sebagai salah satu langkah mitigasi.

1. Sesar Gorontalo

Sesar Gorontalo adalah sesar yang mengiris lengan utara Pulau Sulawesi.

Dikutip dari Kompas.com, terdapat 3 daerah administrasi yang dilintasi sesar ini yaitu Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, dan Kabupaten Gorontalo Utara.

Bahkan, di sisi selatan terdapat Danau Limboto yang dilintasinya.

Sementara dikutip dari buku Peta Sumber Bahaya Gempa Indonesia 2017, Sesar Gorontalo memiliki kecepatan pergeseran 11 mm/th (Rangin dkk., 1999).

2. Sesar Palu Koro

Sesar Palu Koro adalah sesar yang membelah Pulau Sulawesi dari Teluk Palu hingga Lembah Bone.

Sesar ini merupakan struktur geologi utama di Provinsi Sulawesi Tengah.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam konferensi pers BNPB yang dikutip dari Kompas.com, Sabtu (29/9/2018), mengungkap bahwa Sesar Palu Koro merupakan patahan dengan pergerakan terbesar kedua di indonesia, setelah patahan Yapen, Kepulauan Yapen, Papua Barat.

Sesar Palu Koro teridentifikasi sebagai penyebab gempa dangkal pada bencana gempa bumi berkekuatan 7,4 M yang diikuti dengan likuifaksi dan tsunami di Sulawesi pada 28 September 2018.

3. Sesar Matano

Sesar matano adalah sesar geser mengiri atau left lateral strike slip yang terletak di Sulawesi bagian Tengah, dan merupkan perpanjangan Sesar Palu Koro dari arah barat laut ke tenggara yang memotong Danau Matano.

Dikutip dari hasil penelitian Adnan Khairi, Moehammad Awaluddin, dan Bambang Sudarsono (2020) pada Jurnal Geodesi UNDIP, pola pergeseran Sesar Matano menunjukkan pola geser mengiri (left-lateral strike-slip).

Penelitian itu juga menyebut bahwa akumulasi energi (locking) pada Sesar Matano mengindikasikan bahwa sesar aktif dan berpotensi untuk menghasilkan gempa yang besar (Sarsito, 2010).

Menurut morfologinya, Sesar Matano ini terbagi menjadi enam segmen yaitu segmen Kuleana, Pewusai, Matano, Pamsoa, Ballawai, dan terakhir segmen Geressa.

4. Sesar Saddang

Sesar Saddang adalah sesar aktif yang melintas dari Pantai Mamuju, Sulawesi barat memotong diagonal melintasi Sulawesi Selatan bagian tengah, lalu ke Sulawesi bagian Selatan dan bersambung dengan Sesar Walanae.

Sesar Saddang merupakan jenis sesar mendatar mengiri (sinistral strike-slip).

Sesar ini melintasi Mamasa dengan arah barat laut-tenggara.

Pada 3 November - 9 November 2018 aktivitas Sesar Saddang diduga memicu gempa di Mamasa, termasuk kejadian gempa yang terjadi pada Kamis (8/11/2018) malam pukul 20.40 WIB dengan magnitudo 5,1 pada kedalaman 10 kilometer, dan berjarak 11 km timur laut Mamasa.

Sumber:
ejournal3.undip.ac.id  
esdm.lampungprov.go.id  
vsi.esdm.go.id 
esdm.go.id 
tribunnews.com
kompas.com (Kontributor Gorontalo, Rosyid A Azhar, Bhakti Satrio Wicaksono, Rosiana Haryanti)

https://makassar.kompas.com/read/2022/11/27/201914378/4-sesar-aktif-di-sulawesi-ada-sesar-palu-koro-yang-pernah-memicu-gempa-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke