Salin Artikel

Warga Temukan Uang Rp 23 Juta di Lokasi Longsor Jeneponto, Diduga Milik Korban yang Masih Hilang

Sehari sebelumnya, Jumat (14/10/2022) bencana tanah longsor terjadi di Dusun Kompasa.

Dusun Kompasa hanya berjarak beberapa kilometer saja dari Jembatan Bukkulu, lokasi penemuan uang Rp 23 juta.

Uang senilai Rp 23 juta tersebut diduga milik korban longsor, Sangkala (50) warga Desa Ujungbulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto.

Sangkala adalah korban terakhir dari total tiga korban yang masih dalam pencarian.

Kepala Desa (Kades) Ujungbulu Mansur saat dikonfirmasi membenarkan penemuan uang tersebut.

Ia menyebut bahwa dompet tersebut adalah milik warganya yakni Sangkala. Uang yang ditemukan senilai Rp 20 juta dibungkus plastik dan Rp 3 juta berada di dalam dompet.

Sangkala merupakan seorang pedagang sekaligus petani. Sebelum terjadi longsor, Sangkala diketahui baru saja pulang menagih dari arah Bantaeng.

"Waktu kejadian kemarin dia baru saja pulang menagih dari arah Bantaeng," lanjutnya.

Selain uang tunai, warga juga menemukan celana yang diduga kuat adalah milik Sangkala. Mansur menyebut bahwa barang yang ditemukan telah diserahkan kepada pihak keluarga.

"Iya sudah diserahkan," jelasnya.

Ia mengatakan Sangkala adalah sosok murah senyum dan tokoh penggerak dalam hal gotong royong.

Bahkan jika ada hal penting, Mansur pun sering meminta rekomendasi dari Sangkala dan berdiskusi.

Selain Sangkala, longsor tersebut memakan korban 2 warga yang ditemukan tewas.

Mereka adalah Kakku (60) warga dusun setempat yang ditemukan sekitar 300 meter dari titik longsor, Jumat (14/10/2022) sore.

Sementara korban Wahyu (25) ditemukan di Dusun Bontamanai, Desa Parang Loe, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa pada Sabtu (15/10/2022).

Wahyu adalah warga Kabupaten Bulukumba yang ikut menjadi korban saat hendak melintas di lokasi longsor.

Saat ini, Tim SAR Gabungan dari Kota Makassar, Tagana Sulsel, Basarnas Kabupaten Bantaeng, BPBD Jeneponto dan TNI-Polri masih melakukan pencarian korban yang belum ditemukan.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Update Longsor Jeneponto: Uang Senilai Rp23 Juta Ditemukan di Lokasi, Milik Siapa?

https://makassar.kompas.com/read/2022/10/16/121700178/warga-temukan-uang-rp-23-juta-di-lokasi-longsor-jeneponto-diduga-milik

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com