Salin Artikel

Dekat Lokasi Demo, 3 SPBU di Makassar Ditutup Sementara

MAKASSAR, KOMPAS.com - Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, sebanyak 3 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Makassar ditutup sementara.

Tiga SPBU yang ditutup sementara yakni SPBU 7490232 Jalan Urip Sumohardjo (Depan Kantor Gubernur Sulsel), 7490231 (Jalan AP Pettarani) dan 7490295 di Jalan Sultan Alauddin (Samping Universitas Muhammadiyah 'Unismuh').

Senior Supervisor Communication & Relation PT Pertamina Regional Sulawesi, Taufik Kurniawan yang dikonfirmasi membantah jika SPBU depan kantor Gubernur Sulsel disegel atau diduduki oleh mahasiswa yang lagi berdemonstrasi menolak kenaikan harga BBM.

"Ada 3 SPBU tutup sementara, bukan karena diduduki. Tapi, diminta aparat untuk tutup, karena di depannya ada aksi demonstrasi," kata Taufik, Senin (5/9/2022).

Tiga SPBU yang ditutup sementara, lanjut Taufik, terdampak aksi demonstrasi hingga menghentikan operasional.

Karena di depan SPBU menjadi pusat aksi demonstrasi mahasiswa.

"Ada 3 SPBU terdampak yang menghentikan operasi, karena di depan lokasi menjadi pusat aksi demonstrasi. SPBU depan kantor Gubernur Sulsel sudah kembali buka, setelah aksi demonstrasi mahasiswa berhenti," ujar dia.

Diketahui, aksi demonstrasi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Makassar masih terus berlanjut hingga memblokade beberapa ruas jalan utama hingga arus lalu lintas menjadi lumpuh.

Mahasiswa dari berbagai elemen menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM sejak, Senin (5/9/2022) pagi hingga malam.

Pendemo membakar ban dan memblokade ruas-ruas jalan di Kota Makassar.


Dari pantauan di lapangan, puluhan mahasiswa berdemonstrasi di beberapa titik di sepanjang Jalan Urip Sumohardjo hingga Jalan Perintis Kemerdekaan.

Mahasiswa juga melakukan aksi demonstrasi dengan membakar ban bekas dan memblokade Jalan AP Pettarani, depan kampus Universitas Negeri Makassar (UNM).

Puluhan mahasiswa juga melakukan aksi demonstrasi di pertigaan Jalan AP Pettarani-Jalan Sultan Alauddin.

Di sepanjang Jalan Sultan Alauddin juga terjadi beberapa titik aksi demonstrasi seperti depan bekas kampus Universitasnya Islam Negeri (UIN) Alauddin dan Universitas Muhammadiyah (Unismuh).

Selain membakar ban bekas dan memblokade jalan, mahasiswa juga menyandra beberapa kendaraan untuk dijadikan panggung orasi.

Aparat kepolisian dan TNI melakukan penjagaan di sekitar lokasi aksi demonstrasi.

Akibat aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa di beberapa titik di ruas jalan utama di Kota Makassar hingga malam, arus kendaraan terpaksa dialihkan ke jalan lainnya.

https://makassar.kompas.com/read/2022/09/05/184746378/dekat-lokasi-demo-3-spbu-di-makassar-ditutup-sementara

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com