Salin Artikel

Sindikat Pencuri Lintas Provinsi Ditangkap di Tengah Kemacetan Jalur Trans-Sulawesi

Penangkapan kedua pelaku ini berjalan dramatis lantaran diringkus di tengah kemacetan lalu lintas jalur trans-Sulawesi.

Penangkapan ini terjadi pada Senin (22/8/2022) pukul 19.00 Wita di jalur trans-Sulawesi Kabupaten Maros-Kota Makassar. Ketiga pria yang mengendarai minibus ini menjadi target pengejaran oleh tim Sat Resmob Polda Sulsel atas sejumlah laporan korbannya dengan modus yang sama.

"Alhamdulilah berkat kerja sama tim, kami berhasil mengamankan ketiga tersangka yang saat itu berada dalam sebuah mobil yang terjebak macet. Tersangka kami amankan saat akan kembali ke Makassar setelah menjalankan aksinya di beberapa lokasi," kata Panit 1 Sat Resmob Polda Sulsel Iptu Sunardi, yang dikonfirmasi Kompas.com pada Rabu, (24/8/2022).

Adapun tersangka yang ditangkap yakni AA (44), warga Jalan Kemauan, Makassar. Lalu HR (42), warga Jalan Bantabantaeng, Makassar dan SO (40). Kemudian para tersangka digelandang ke Mapolda Sulsel guna menjalani pemeriksaan.

Dari hasil pemeriksaan ketiga tersangka baru saja beraksi pada Jumat (19/8/2022) di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Mereka berhasil menggasak uang tunai milik korban Rp 14.270.000.

Modus pelaku berpura pura menjadi sales marketing dan menawarkan produk pupuk kepada korbannya. Lalu korban yang dalam kondisi terhipnotis langsung menyerahkan uang belasan juta rupiah miliknya.

Tak hanya itu, pada Selasa, (9/8/2022) ketiga tersangka juga beraksi di Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Mereka berhasil menggasak uang tunai Rp 3.000.000 dan perhiasan emas sebanyak 123 gram milik korbannya.

"Dari hasil penyelidikan bahwa tersangka ini adalah sindikat penipuan dan penggelapan dengan modus hipnotis. Di mana seluruh korbannya tanpa sadar menyerahkan seluruh harta benda yang dimilikinya kepada tersangka," ungkap Kanit Resmob Polda Sulsel Kompol Dharma Praditya Negara saat dikonfirmasi Kompas.com pada Rabu, (24/8/2022).

Dia menyebut sindikat ini beraksi tidak hanya di Sulawesi Selatan tapi juga provinsi lain. 

"Sindikat ini bukan hanya beraksi di sejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan tapi bahkan sindikat ini beraksi lintas provinsi" kata 

Selain ketiga tersangka, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu unit mini bus yang digunakan tersangka saat beraksi, uang tunai Rp 10 juta serta 3 buah ponsel.

https://makassar.kompas.com/read/2022/08/24/094255278/sindikat-pencuri-lintas-provinsi-ditangkap-di-tengah-kemacetan-jalur-trans

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com