Salin Artikel

TKI Kamboja Pulang ke Parepare, Mengaku Bekerja Jadi Marketing Penipuan Investasi Bodong dan Judi Online

Andi Raiwansah mengatakannya kepada awak media saat ditemui di kediamannya di Kelurahan Ujung Lare, Kecamatan Soreoang.

"Bahasa kasarnya, saya disuruh menipu dengan sasaran warga Eropa dan Amerika, Saya bekerja sebagai operator investasi bodong dan platform judi online," kata Andi, Jumat (12/8/2022).

Andi mengatakan, dia bekerja di salah satu perusahaan di Sihanoukville Kamboja. Awalnya dia mendaftar sebagai tenaga kerja melalui media sosial, karena dia terkena PHK di perusahaan sebelumnya di jakarta.

"Beberapa bulan lalu, saya terkena pengurangan karyawan saat bekerja di salah satu perusahan di Jakarta. Saat menganggur, saya kemudian mencari lowongan pekerjaan di media sosial dan mendapatkan lamaran menggiurkan bekerja di Kamboja," tutur Andi.

Mendapatkan tawaran pekerjaan ke Kamboja yang gajinya menggiurkan, Andi Raiwansah kemudian mendaftar dan diterima dengan cepat. Pengurusan visa dan paspor ditanggung pihak perusahaan.

"Saya mendaftar dan diterima dengan gaji yang menggiurkan. Saya kemudian ke Kamboja. Sampai di perusahaan tempat saya bekerja, saya dites komputer dan kecakapan Bahasa Inggris. Melihat kemampuan saya mengoperasikan komputer dan kecakapan bahasa inggris saya, mereka kemudian menempatkan saya sebagai marketing dalam perusahaan itu," terang Andi, yang mengaku Sarjana Sastra Inggris di Universitas Hasanuddin Makassar.

Andi kemudian menjalani pekerjaannya dengan menyasar orang-orang di Eropa dan Amerika, sampai tiga bulan ia bekerja. Andi kemudian diberhentikan karena dianggap sudah tak layak lagi menggalang target penipuan.

"Karena tidak sesuai dengan kata hati, kinerja saya kemudian menurun. Pihak perusahaan pun memecat saya. Saat tak lagi bekerja pihak perusahaan meminta denda kepada saya. Beberapa hari saya tersandera dalam kompleks perusahaan. Sampai keluarga saya di Parepare mengadukan kejadian yang saya alami di DPRD Kota Parepare," papar Andi.

Salah satu anggota DPRD Kota Parepare, Kamaluddin Kadir, kemudian menghubungi pihak KBRI mengenai penyanderaan TKI di negara yang pernah dijuluki "Neraka Dunia" tersebut.

"Setelah itu, pihak KBRI bekerja sama dengan Pemerintah Kamboja kemudian berkoordinasi dengan perusahaan tempat saya bekerja. Alhamdulillah saya bisa keluar dari kompleks perusahaan dengan denda gaji saya dipotong," ucap Andi Raiwansyah.

Ia mengaku pulang ke Indonesia dengan biaya sendiri, Andi saat pulang hanya membawa satu ransel pakaian dan menggunakan sandal jepit. Ia disambut haru oleh keluarganya.

https://makassar.kompas.com/read/2022/08/12/091452178/tki-kamboja-pulang-ke-parepare-mengaku-bekerja-jadi-marketing-penipuan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke