Salin Artikel

Diduga Terlibat Perdagangan Anak, Ramli Asuh 4 Balita yang Dibawa dari Malaysia, Pengasuh Dilarang Bawa Keluar

Di rumahnya, Ramli mengasuh empat balita yang disebut dibawa dari Malaysia. Ramli selama ini tinggal di Desa Pajalele, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang.

Di rumah itu, Ramli hidup bersama dua anak yang berusia 15 tahun dan 7 tahun. Serta empat balita yang diduga dari Malaysia.

Selain Ramli. Polisi juga memeriksa dua asisten rumah tangga Ramli yakni Fatmawati dan Rahjiah. Hal tersebut diungkapkan Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP Muhalis pada Rabu (3/8/2022).

"Di rumah Ramli kita menemukan 4 balita. Dari keterangan, dua wanita baby sitter sekaligus asiaten rumah tangga Ramli, satu balita awalnya dijaganya, kemudian tiga balita menyusul tiba dari Malaysia beberapa hari lalu," jelas Muhalis.

Ia juga menyebut, dari keterangan dua asistem rumah tangga Ramli, empat balita dari Malaysia itu dikirim oleh istri Ramli yang disebut-sebut bekerja sebagai polisi wanita di Malaysia.

"Sejumlah anak balita di rumah Ramli dikirim oleh istrinya di Malaysia. Istri Ramli kabarnya seorang polwan di Malaysia," terang Muhalis.

Awalnya mereka mendapatkan pekerjaan di rumah Ramli dari media sosial. Namun saat bekerja, gaji yang mereka terima tidak sesuai dengan kesepakatan.

Awalnya mereka dijanjikan gaji Rp 2 juta, namun ternyata mereka mendapatkan Rp 1,5 juta per bulan.

"Fatmawati dan Rajiah berniat berhenti bekerja karena gaji tidak sesuai. Awalnya dijanjikan gaji Rp 2 juta namun tiap bulannya hanya mendapat upah Rp 1,5 juta dengan alasan biaya administrasi," tutur Muhalis.

Sementara itu Rajiah bercerita jika ia dan rekannya hendak kabur dari rumah Ramli tanpa sepengetahuan majikannya.

Ia mengaku mengasuh empat balita yang disebut berasal dari Malaysia dan diangkat oleh Ramli. Dari empat balita tersebut, dua di antaranya berwajah India, satu berwajah China dan satu lagi berwajah Melayu.

Di rumah itu juga ada dua anak laki-laki usia 15 tahun dan 7 tahun yang diakui Ramli sebagai anak kandungnya.

Rajiah juga mengatakan selama bekerja, Ramli melarang empat balita tersebut dibawa keluar rumah.

"Kami juga heran jika Ramli mengambil anak angkat banyak, karena Ramli hanya berprofesi sebagai petani dan nelayan. Yang membuat heran Ramli melarang membawa anak balita itu keluar pekarangan rumahnya," tutur Rajiah.

"Dari hasil penyelidikan kami sementara bersama Polres Pinrang, kami menemukan satu rumah di Kabupaten Pinrang menampung sejumlah anak dan balita dari luar negeri yakni Malaysia. Diduga kuat kasus itu perdagangan orang atau trafficking anak, " kata Brian.

Sementara Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP Muhalis mengatakan ada dua perempuan yang hendak transaksi penjualan anak di Terminal Bayangan Desa Pajalele, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

Rencananya anak tersebut akan dibawa ke Makassar. Saat akan ditangkap, dua perempuan itu akan menabrak petugas.

"Kedua perempuan membawa seorang balita yang hendak ia kirim ke Makassar dan telah dipesan seseorang. Kedua ibu yang berboncengan itu hendak menabrak petugas saat digerebek," kata Muhalis.

Setelah menangkap dua perempuan itu, polisi menggerebak rumah Ramli dan di dalamnya ada 6 anak dan empat di antaranya balita.

Polisi dan pihak Imigrasi Kota Parepare saat ini terus melakukan serangkaian penyelidikan dugaan perdagangan anak dari Malaysia itu berjaringan internasional.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Suddin Syamsuddin | Editor : Khairina)

https://makassar.kompas.com/read/2022/08/04/112200678/diduga-terlibat-perdagangan-anak-ramli-asuh-4-balita-yang-dibawa-dari

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke