Salin Artikel

Juru Parkir Ilegal di Makassar yang Paksa Warga Membayar Tarif di Luar Aturan Ditangkap

MAKASSAR, KOMPAS.com - Setelah video parkir ilegal viral di media sosial, aparat Polresta KPPP Pelabuhan akhirnya menangkap seorang pelaku.

Unit UPRC Polresta KPPP Pelabuhan Makassar langsung mencari pelaku parkir liar tersebut. Pasalnya, tukang parkir liar tersebut sempat berdebat dengan pengemudi mobil yang dipaksa membayar Rp 10 ribu saat  memarkir kendaraan di Jalan Nusantara tepatnya depan Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar, Senin (13/6/2022) malam.

Kasat Samapta Polresta KPPP Pelabuhan, AKP M Tambunan yang dikonfirmasi, Rabu (15/6/2022) mengatakan, pihaknya langsung memerintahkan personelnya mencari dan mengamankan pelaku.

Pelaku berinisial MK (21) yang merupakan pedagang asongan di area Pelabuhan Soekarno Hatta Jalan Nusantara berhasil ditangkap di sebuah warung kopi, Selasa (16/6/2022).

"Hasil interogasi, pelaku mengakui bahwa dirinya yang ada dalam video yang beredar di media sosial. Pelaku juga mengaku telah melakukan aksinya sekitar 1 tahun dan tidak dilakukan sendiri, melainkan beberapa orang pemuda lainnya," katanya.

Tambunan melanjutkan, pelaku melakukan aksi dengan cara memaksa warga membayar parkir di luar aturan. Motif MK melakukan aksinya, karena faktor ekonomi.

"Terduga pelaku menjelaskan bahwa ia melakukan aksi di saat kapal penumpang bersandar di Pelabuhan Makassar dan tarif parkir yang ditentukan mulai dari Rp 5000 hingga Rp 10.000 bahkan lebih dari itu," ungkapnya.

Tambunan membeberkan, masih ada beberapa lokasi parkir liar yang akan dipantau aparat kepolisian.

Terkait hal itu, polisi akan terus melakulan patroli sekaligus akan menindak tegas siapa pun yang mencoba coba melakukan aksi pungutan liar tarif parkir di wilayah hukum Polresta KPPP Pelabuhan.

"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak memenuhi permintaan petugas parkir liar, karena hal tersebut tidak sesuai aturan. Bila hal itu kembali terjadi, agar segera melaporkan kepada pihak kepolisian," harapnya.

Terpisah, Kepala Polresta KPPP Pelabuhan AKBP Yudi Frianto menambahkan, dirinya telah memerintahkan seluruh jajarannya untuk terus memantau aksi pungli yang sangat meresahkan masyarakat.

"Aksi pungli ini sangat melukai hati masyarakat dan saya telah tegaskan kepada seluruh jajaran Polres Pelabuhan untuk memantau aksi semacam ini. Bila hal tersebut masih terjadi agar segera menindak pelakunya," jelas Yudi.

https://makassar.kompas.com/read/2022/06/15/113638078/juru-parkir-ilegal-di-makassar-yang-paksa-warga-membayar-tarif-di-luar

Terkini Lainnya

Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
 Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com