Salin Artikel

Sempat Disebut Kapal Nelayan, Ternyata KM Ladang Pertiwi Biasa Bawa Penumpang dan Bahan Kebutuhan

Aco mengatakan KM Ladang Pertiwi 02 bukanlah kapal nelayan. Melainkan kapal yang sudah lama membawa penumpang dan bahan-bahan kebutuhan warga pulau di Kabupaten Pangkep.

"Itu kapal sudah dari dulu bawa penumpang dan barang-barang kebutuhan warga pulau. Jadi bukan kapal nelayan," katanya, Senin (30/5/2022). 

Selain itu dia juga membantah jika kapal yang ditumpanginya itu tenggelam karena kehabisan Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurutnya kapal tenggelam karena mesin kapal tiba-tiba mati. 

"Bukan kehabisan BBM, tapi mesin kapal mati tiba-tiba. Setelah mesin kapal mati, pertama datang ombak setinggi 2 meter. Tidak lama kemudian datang ombak setinggi 3 meter dan di situlah kapal tenggelam. Singkat sekali kapal tenggelam," bebernya.

Hal senada juga diungkapkan penumpang lain yang selamat, Irwan. Dia mengatakan mesin kapal tiba-tiba mati kemudian diterjang ombak setinggai 3 meter hingga tenggelam. 

"Mesin kapal tiba-tiba mati. Di saat bersamaan ada ombak setinggi 3 meter langsung menghantam kapal. Mesin tidak mau menyala meski sudah berusaha diperbaiki. Ombak juga menghantam, sehingga kapal sampai oleng dan tenggelam," ungkapnya, Senin (30/5/2022).

Sebelumnya, Kantor Syahbandar Makassar mengungkapkan KM Ladang Pertiwi 02 yang tenggelam di Selat Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), bukan kapal yang diizinkan mengangkut penumpang. Bahkan kapal nahas itu tidak memiliki izin berlayar.

Hal tersebut diungkapkan Koordinator Syahbandar Pos Paotere Makassar, Nufrizal Atmakaesa ketika dikonfirmasi, Minggu (29/5/2022). Menurut dia, KM Ladang Pertiwi 02 merupakan kapal nelayan.

"Bukan kapal barang atau penumpang. Izin persetujuan berlayar itu dari syahbandar yakni perikanan atau kapal nelayan," ungkapnya.

Nufrizal melanjutkan, KM Ladang Pertiwi 02 diketahui sandar di Pelabuhan Paotere Makassar dan tidak melapor. Begitu pun saat akan berangkat pada 25 Mei 2022 lalu, pihak Syahbandar tidak mengetahuinya.

"Kapal ini datangnya tidak pernah melapor, dan berangkatnya juga tidak melapor. Kegiatan selama di Paotere tidak pernah ada laporan. Jadi terkait penumpang yang ada di kapal itu kami tidak tahu berapa jumlahnya," ujarnya.

Hingga saat ini sebanyak 31 penumpang telah ditemukan dalam kondisi selamat. Petugas masih terus melakukan pencarian korban lainnya. (Penulis Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Editor Dita Angga Rusiana).

https://makassar.kompas.com/read/2022/05/30/133704278/sempat-disebut-kapal-nelayan-ternyata-km-ladang-pertiwi-biasa-bawa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke