Salin Artikel

Pelaku Arisan Online Bodong di Makassar Nyaris Diamuk Nasabahnya

Peristiwa tersebut terjadi di Perunas Antang, Blok 1, Kelurahan Biring Romang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar. Beruntung, aparat kepolisian dari Polsekta Manggala segera tiba lokasi kejadian untuk mengamankan terduga pelaku.

Setelah diamankan dari amukan nasabahnya, terduga pelaku diserahkan ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulsel guna penyelidikan lebih lanjut.

Kapolsekta Manggala, Kompol Supriadi Idrus yang dikonfirmasi, Selasa (24/5/2022) mengatakan, kasus ini terungkap setelah sekitar 50 orang datang ke rumah terduga pelaku pada Senin (23/5/2022) malam. 

"Kita mengamankan pelaku penipuan penggelapan arisan online yang hendak diamuk massa oleh nasabahnya. Kita sudah serahkan terduga pelaku dan kasus penipuan arisan online ini ke Ditreskrimsus Polda Sulsel," katanya.

Para nasabah ini awalnya menginvestasikan uangnya kepada terduga pelaku beberapa bulan lalu. Namun, belakangan investasi tersebut bangkrut (collaps).

"Terduga pelaku pun telah melakukan kesepakatan dengan nasabahnya bahwa pembayaran akan melalui proses cicil. Namun sampai saat ini belum terbayarkan seperti yang dijanjikan," ujarnya.

Sementara itu, seorang korban arisan bodong, Amelia mengatakan dirinya bersama puluhan orang lainnya ingin meminta uang yang telah mereka investasikan kembali. Ia mengaku telah menyetorkan uang Rp 56 juta. 

"Dia sudah lima bulan janji akan kembali dananya para member. Setidaknya ada ratusan member yang ikut dalam arisan bodong tersebut. Diduga para member mengalami kerugian total mencapai Rp 4 miliar," beber Amelia yang merupakan warga Kabupaten Gowa. 

Amelia mengungkapkan modus terduga pelaku adalah dengan iming-iming bunga 10 persen untuk menarik para member. Pelaku mempromosikan investasinya melalui akun instagram dengan menggunakan jasa seorang selebgram.

"Saya gabung sejak Desember 2021 dan mendaftar lewat media online. Dia menjanjikan kalau investasikan uangnya dalam lima hari bisa mendapatkan profit Rp 300 ribu. Kalau kita taruh Rp 1 juta, keuntungan bisa menjadi Rp 1,3 juta," jelasnya.

Amelia mengaku kasus penipuan tersebut sudah dilaporkan ke Polda Sulsel. Namun sampai saat ini polisi belum menindaklanjuti laporan tersebut sehingga mendatangi langsung rumah tersebut.

https://makassar.kompas.com/read/2022/05/24/192935978/pelaku-arisan-online-bodong-di-makassar-nyaris-diamuk-nasabahnya

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com