Salin Artikel

Kasatpol PP Makassar Bunuh Pegawai Dishub, Berawal dari Korban Tepergok Berduaan Saat Penyemprotan

Najamuddin dibunuh atas perintah Kasatpol PP Kota Makassar, Muhammad Iqbal Asnan.

Pembunuhan dilatarbelakangi kisah cinta segitiga antara korban dan pelaku dengan seorang perempuan yang bernama Rachma, ASN di Dinas Perhubungan, tempat korban bertugas.

Iqbal menyuruh empat rekannya yakni dua honorer Pemkot Makassar dan dua orang polisi untuk menghabisi nyawa Najamuddin.

Kecemburan Kasatpol PP Makassar Muhammad Iqbal Asnan bermula dari penyemprotan disinfektan di rumah-rumah warga.

Saat itu, Satpol PP Makassar akan menyemprot rumah warga terkait penganggulangan Covid-19. Rumah Rachma, perempuan yang diduga disukai Iqbal, masuk dalam daftar penyemprotan.

Saat penyemprotan itulah, Iqbal memergoki Najamuddin berduaan dengan Rachma di rumah Rachma.

Hal tersebut terungkap dari rekonstruksi pembunuhan Najamuddin di rumah Rachma di Perumahan Grand Aeropala, Kecamatan Manggala, Makassar, Kamis siang.

Peristiwa tersebut terjadi pada pertengahan 2019. Iqbal bersama personelnya berkeliling ke rumah-rumah warga menyemprotkan disinfektann.

Iqbal bersama anggotanya yang juga tersangka, M Asri, pun didampingi dua warga setempat, Karto dan Rivaldi (sebagai saksi), mendatangi rumah Rachma.

Keempatnya hendak melakukan penyemprotan di rumah Rachma, tetapi rencana itu gagal karena Iqbal mendapati Rachma dan Najumuddin sedang berduaan.

Disebutkan dalam naskah BAP, penyemprotan rumah Rachma pun batal dilakukan lantaran Iqbal disebut marah.

Iqbal yang marah lalu mengarahkan anggotanya, M Asri, bersama saksi Karto menyemprot disinfektan di perumahan Ranggon.

Sementara Iqbal dan saksi Rivaldi kembali ke rumah Rachma dan menghampiri Najamuddin. Iqbal pun menanyakan keberadaan Najamuddin di rumah Rachma.

"Apa kamu bikin di sini," ucap Iqbal ke Najamuddin.

Najamuddin Sewang pun pergi meninggalkan rumah Rachma usai ditegur Iqbal.

Iqbal yang menaruh curiga dan cemburu terhadap Najamuddin pun menelepon kakak Najamuddin, Juni.

Dalam percakapan itu disebutkan, Iqbal meminta Juni memberi tahu adiknya, Najamuddin, agar tidak membuat masalah.

"Juni, itu adikmu (Najamuddin) jangan bikin masalah, selalu cerita jelek saya hanya untuk mendekati Rachmawati. Seandainya bukan adikmu saya habisi," ucap Iqbal melalui sambungan telepon.

Iqbal melakukan pertemuan di rumahnya di Jalan Beringain. Hal tersebut diperkuat dengan rekontsruksi yang digelar di rumah berasitektur panggung.

Selain itu, rekonstruksi juga dilakukan di rumah Najamuddin.

Dalam rekonstruksi itu, Iqbal memerintahkan anggotanya M Asri dan Sahabuddin yang juga personel Satpol PP berstatus saksi.

Dalam rekonstruksi itu, keduanya memperagakan aksi pelemparan telur ke rumah Najamuddin.

Telur yang dibungkus kantong plastik itu diperoleh keduanya dari Iqbal yang telah bertemu dukun.

Namun, upaya menyantet Najamuddin rupanya dianggap tidak membuahkan hasil.

Iqbal yang cemburu kesumat pun mulai berpikir pendek menghabisi nyawa Najamuddin secara kasar atau fisik.

Ia lantas diduga memerintahkan M Asri mencari eksekutor. Asri lantas menemukan Sulaiman, oknum polisi yang dikabarkan bertugas di Satuan Brimob.

Tempat tugas Sulaiman itu dikuatkan dengan pelibatan Provost Brimob dalam rekonstruksi.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Fakta-fakta Rekonstruksi Pembunuhan Najamuddin, Ternyata Ini Pemicu Sehingga Iqbal Cemburu Mati

https://makassar.kompas.com/read/2022/05/20/125200278/kasatpol-pp-makassar-bunuh-pegawai-dishub-berawal-dari-korban-tepergok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke