Salin Artikel

Kisah Cinta Segitiga Kasatpol PP Makassar Berakhir Bunuh Pegawai Dishub...

Berdasarkan keterangan polisi, motif itu melibatkan korban, pelaku yang diketahui Kepala Satpol PP (Kasatpol PP) Muhammad Iqbal Asnan atau MIA, dan perempuan berinisial RA.

MIA diketahui telah mempunyai keluarga dan istrinya merupakan salah seorang lurah di Kota Makassar. Demikian juga dengan korban, Najamuddin Sewang telah beristri dan mempunyai anak.

Sementara itu, wanita RA diketahui single parents setelah bercerai dengan suaminya yang merupakan anggota kepolisian. RA pun merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mempunyai jabatan di Dinas Perhubungan Kota Makassar.

Sebelum menjabat sebagai Kasatpol PP, MIA diketahui pernah menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan. Ketiganya pun pernah satu atap berkantor di Dinas Perhubungan Kota Makassar.

Menurut informasi yang diperoleh, MIA menjalin hubungan asmara dengan RA. Namun belakangan beredar isu, RA pun menjalin hubungan dengan korban. Di situlah, MIA cemburu dan sakit hati kepada korban.

Hubungan asmara atau cinta segitiga ini pun dibenarkan Kepala Polrestabes Makassar, Kombes Polisi Budi Haryanto ketika menggelar konfrensi persi di kantornya, Senin (18/4/2022).

Menurut Budi, cinta segitiga ini sudah lama terjalin. Bahkan, sudah lama perseteruan antara pelaku dan korban terjadi.

“Motif peristiwa ini terjadi didasari asmara atau cinta segitiga. Makanya saya ingatkan, jangan punya simpanan. Karena asmara bisa menutup mata hati kita semua,” katanya.

Budi menjelaskan, kasus ini terungkap setelah dilakukan penyelidikan. Polisi terus mengumpulkan informasi, keterangan saksi, dan mengumpulkan bukti hingga kasus penembakan yang menewaskan pegawai Dinas Perhubungan ini bisa terungkap.

“Dari situ diyakini ada satu orang yang kita duga pelaku dan dilakukan penangkapan. Kemudian kita kembangkan dan rupanya perkara ini sudah di rencanakan dari 2020 dan baru 2022 terlaksana,” ungkapnya.

Budi membeberkan, MIA yang merupakan otak pembunuhan berencana ini pernah mencari dukun untuk menyantet korban. Ada orang disuruh melempar sesuatu ke rumah, tapi korban tidak meninggal.

“Pelaku tidak berhenti, dia berusaha mencari siapa yang bisa membunuh korban. Setelah ketemu, terjadilah peristiwa penembakan tersebut. Otak pelaku menyiapkan uang Rp 85 juta sebagai ucapan terima kasih kepada orang yang telah membunuh korban,” bebernya.

Aparat kepolisian dari Polrestabes Makassar meringkus tidak hanya MIA, namun juga empat orang lain yang sudah membunuh Najamuddin Sewang.

Keempat pelaku lainnya berinisial SU, CA, AS, dan SA. Mereka semuanya bertindak sebagai eksekutor penembakan yang menewaskan Najamuddin.

Kelima orang tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Markas Polrestabes Makassar. Mereka dikenakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana yang ancaman hukumannya mati atau penjara seumur hidup.

Najamuddin Sewang, seorang pegawai Dishub Makassar, diketahui tewas dengan luka yang diduga diakibatkan proyektil peluru, Minggu (3/4/2022).

Sebelum diketahui tewas akibat luka tembakan, korban sempat tersungkur di pertigaan Jl Danau Tanjung Bunga, samping Masjid Cheng Hoo, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, sekitar pukul 09.30 Wita.

Momen ketika Najamuddin jatuh dari motornya sempat terekam CCTV, dan sempat tersebar di media sosial.

Dari rekaman CCTV, awalnya Najamuddin mengendarai sepeda motornya dengan pelan. Namun, terdengar suara letusan. Korban kemudian tersungkur bersimbah darah.

Korban tidak sadarkan diri dan bergegas dilarikan ke RS Siloam guna mendapatkan pertolongan tim medis. Namun setibanya di rumah sakit, tim medis menyatakan korban telah tewas.

https://makassar.kompas.com/read/2022/04/19/060100078/kisah-cinta-segitiga-kasatpol-pp-makassar-berakhir-bunuh-pegawai-dishub

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke