Salin Artikel

Jeritan Rakyat di Tengah Kenaikan Harga BBM dan Kebutuhan Tak Sebanding Kemampuan Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19

Beragam komentar warga Kota Makassar menilai pemerintahan sekarang ini tidak memikirkan kondisi masyarakat yang masih susah di masa Pandemi Covid-19.

Seperti yang dikemukakan Baba Duppa, kenaikan harga BBM dan kebutuhan pokok makin mempersulit kehidupan masyarakat. Pasalnya, kenaikan harga-harga tidak memikirkan kondisi masyarakat yang lagi sulit di masa Pandemi Covid-19.

"Kenaikan harga-harga sangat menyusahkan masyarakat. Bayangkan saja, selama 2 tahun lebih perekonomian masyarakat hancur di masa Pandemi, kemudian dibarengi dengan kenaikan harga-harga. Masih banyak masyarakat yang belum bekerja pasca di-PHK di masa Pandemi Covid-19," katanya.

Baba menjelaskan, jika kenaikan harga-harga belum saatnya dilakukan . Baiknya, pemerintah terlebih dahulu memikirkan kondisi masyarakatnya agar terlepas dari kesusahan selama 2 tahun lebih Pande mi Covid-19.

"Pemerintah harusnya pikirkan masyarakatnya, bagaimana hingga bisa penghidupan lebih baik setelah Pandemi Covid-19. Masih banyak masyarakat yang belum bekerja, masih banyak usaha-usaha rakyat dan perusahaan-perusahaan bangkrut. Rakyat yang gajinya atau pendapatannya sudah di sedikit, dihantam lagi dengan harga-harga mahal," tandasnya.

Senada dikemukakan Darwin, dirinya sudah kesulitan ekonomi selama dirinya terkena PHK di masa pandemi. Saat ini, dirinya masih menjadi pekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

"Tolong lah pemerintah, pikirkan rakyatnya yang sedang susah. Jangan lagi mempersusah masyarakat dengan kenaikan harga kebutuhan," tambahnya.

https://makassar.kompas.com/read/2022/04/04/125000278/jeritan-rakyat-di-tengah-kenaikan-harga-bbm-dan-kebutuhan-tak-sebanding

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke