Salin Artikel

"Apa yang Dilakukan AKBP M Sungguh Kejam, Menyakiti Hati dan Akal Sehat"

KOMPAS.com - Komisioner Kompolnas Poengky Indarti mengatakan, perbuatan AKBP M yang memerkosa siswi sekolah menengah pertama (SMP) berinisial S (13), di Makassar, Sulawesi Selatan, sangatlah kejam.

Seharusnya, lanjut Poengky, AKBP M melindungi IS, tetapi malah melakukan pemerkosaan.

"Kami sangat menyesalkan tindakan kekerasan seksual yang dilakukan AKBP M terhadap korban anak berinisial IS. Apa yang dilakukan pelaku sungguh kejam, menyakiti hati dan akal sehat," kata Poengky melalui pesan WhatsApp kepada Kompas.com, Sabtu (5/3/2022) siang.

Kata Poengky, M harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai hukum yang berlaku.

Apalagi, kata Poengky, M memperkerjakan korban. Seharusnya, sambungnya, anak di bawah 18 tahun belum boleh bekerja.

"Yang bersangkutan perlu dikenai hukuman karena mempekerjakan anak-anak," tegasnya.

Atas kejadian itu, Poengky pun meminta kepada Polda Sulsel untuk memecat pelaku.

Sebab, sambugnya, apa yang dilakukan oleh M telah merusak nama baik Polri.

"Terkait pelanggaran kode etik Polri, M juga layak dipecat, karena yang bersangkutan telah merusak nama baik institusi Polri," ujarnya.

"Hukuman yang berat perlu dijatuhkan kepada yang bersangkutan agar ada efek jera dan tidak ditiru yang lain," sambungnya.


Pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka

Saat ini, kata Poengky, Polda Sulsel sudah menjadikan M sebagai tersangka dan melanggar pasal-pasal dalam Undang-undang Perlindungan Anak.

"Kami juga berharap yang bersangkutan dikenai pasal pemberatan atas kejahatannya," ungkapnya.

Dalam kasus ini, Poengky juga meminta pihak kepolisian untuk melakukan pendalaman, apakah ada korban lain atau tidak.

"Selain itu perlu dilakukan pendalaman, apakah korbannya hanya IS, atau ada anak-anak lainnya yang mengalami perlakuan serupa," ujarnya.


Minta pimpinan melakukan pengawasan

Bukan itu saja, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, Poengky meminta para pimpinan di kepolisian untuk melakukan berbagai tes dan mengawasi anggotanya.

"Pimpinan perlu melakukan tes kesehatan, psikologi dan psikiatri berkala untuk mengawasi jangan sampai ada anggota-anggota lainnya yang bermasalah seperti ini," katanya.

Selain itu, kata Poengky, pendidikan HAM dan sensitif gender perlu diajarkan di sekolah-sekolah Kepolisian agar mindset berpikirnya tidak merendahkan perempuan.

Terancam 15 tahun penjara

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dir Reskrimum) Polda Sulsel Kombes Polisi Onny Trimurti Ngroho mengatakan, AKBP M telah ditetapkan sebagai tersangka.

Penetapan M sebagai tersangka setelah pihaknya melakukan gelar perkara.

Saat ini, pelaku sudah ditahan di Rutan Polda Sulsel dan terancam 15 tahun penjara.

“Tersangka sudah ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka. Tersangka AKBP M dijerat Pasal 82 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2002 tentang Pelecehan Seksual kepada anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara,” kata Onny, saat dikonfirmasi, Sabtu.

 

(Editor: Robertus Belarminus, Candra Setia Budi)

https://makassar.kompas.com/read/2022/03/06/063214178/apa-yang-dilakukan-akbp-m-sungguh-kejam-menyakiti-hati-dan-akal-sehat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke