Salin Artikel

Keindahan, Biaya, dan Cara Menuju Pulau Derawan

KOMPAS.com - Pulau Derawan terletak di Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Pulau Derawan merupakan pulau yang sering dijadikan base untuk keliling Kepulauan Derawan. Adapun, pulau-pulau terkenal di Kepulauan Derawan adalah pulau Maratua, Derawan, Sangalaki, dan Kakaban.

Pulau Derawan terkenal sebagai daerah tujuan wisata yang memiliki pantai dan panorama yang sangat indah serta mempunyai gugusan pulau.

Keindahan Pulau Derawan

Pulau Derawan tidak hanya menarik untuk wisatawan dalam negeri melainkan juga luar negeri. Pada 2005, Kepulauan Derawan telah dicalonkan menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.

Pulau Derawan menawarkan berbagai obyek menarik yang mungkin tidak dijumpai di tempat lain. Keindahan pantai dan pemandangan bawah lautnya sudah tidak diragukan lagi.

Keberadaan 1.051 spesies ikan yang terdapat di perairan laut dengan jenis dominan Gobes (Gobiidae), Wrasses (Labridae), dan Damselfishes (Pomacentridae) serta berbagai jenis terumbu karang membuat wisatawan yang berkunjung ke sini selalu menyempatkan untuk melakukan diving dan snorkeling.

Bagi para penyelam, Pulau Derawan terdapat beberapa Dive Centre dengan peralatan yang lengkap.

Terkadang beberapa ikan seperti pari biru (Manta Rays) yang memiliki lebar mencapai 3,5-6 meter, paus, lumba-lumba, dan beraneka ragam spesies ikan karang dapat disaksikan langsung.

Hewan penyu juga mudah dijumpai karena di pantai Derawan menjadi tempat bagi para penyu singgah dan bertelur.

Jika pengunjung ingin mengelilingi pulau Derawan dapat dilakukan dengan jalan kaki sambil berinteraksi dengan penduduk sekitar.

Kegiatan lain yang dapat dilakukan di Pulau Derawan, yaitu:

  • Sewa sepeda keliling pulau
  • Bermain di pantai pasir putih
  • Menikmati sunset sambil berfoto di dermaga panjang yang menjorok ke laut
  • Berkunjung ke Gusung Pasir Sanggalau (sekitar 20 menit naik speedboat) saat air sedang surut
  • Snorkeling
  • Melihat penyu bertelur di malam hari

Transportasi Menuju Pulau Derawan

Bagi wisatawan yang berasal dari pulau Jawa atau luar Kalimantan Timur. Untuk mencapai Pulau Derawan, pengunjung perlu ke Balikpapan atau Samarinda terlebih dahulu.

Bila terbang ke Balikpapan, pengunjung akan mendarat di bandara Sepinggan (sekarang bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman). Jika terbang ke Samarinda, pengunjung dapat mendarat di bandara Temindung Samarinda.

Dari Balikpapan atau Samarinda terdapat dua pilihan untuk mencapai Kabupaten Berau, yaitu melalui darat atau udara.

Jalur Udara

Pertama, Penerbangan lewat Tarakan. Kelebihan jalur ini lebih murah dan banyak pilihan penerbangan. Namun akan memakan waktu lebih lama pada saat penyeberangan menuju pulau Derawan dan harus menyewa speed boat. Jalur ini cocok untuk wisatawan yang pergi bersama rombongan.

Kedua, lewat Berau, banyak tersedia mobil travel yang siap mengantar ke Tanjung Batu dengan speed boat penyeberangan umum ke pulau Derawan mudah didapatkan. Lewat Berau lebih cocok untuk solo traveler.

Jalur Darat

Jalur darat biasanya digunakan oleh wisatawan yang masih di dalam wilayah pulau Kalimantan. Jalur darat dapat menggunakan bus atau mobil travel. Rutenya adalah Pelangkaraya-Banjarmasin-Balikpapan-Samarinda-Tanjung Redeb-Tanjung Batu- Pulau Derawan.

1. Sebelum berangkat, sarapan terlebih dahulu karena perjalanan menuju pulau Derawan cukup lama dan harus berganti-ganti transportasi.

2. Bagi yang sering mabuk laut, ada baiknya minum obat anti mabuk karena gelombang laut saat penyeberangan cukup besar.

3. Lakukan negosiasi harga ketika ingin menyewa speed boat. Karena jika beruntung, wisatawan bisa mendapatkan harga lebih murah.

4. Gunakan sunblock.

5. Jika ingin melakukan snorkeling, pilih waktu pagi atau sore hari. Karena, waktu tersebut air surut dan matahari tidak terlalu panas

6. Jika ingin melihat penyu bertelur, keluar pada malam hari atau dini hari. (Editor: I Made Asdhiana)

Sumber: www.tribunnewswiki.com, https://kaltimprov.go.id, dan kompas.com

https://makassar.kompas.com/read/2022/01/31/190959678/keindahan-biaya-dan-cara-menuju-pulau-derawan

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com