Salin Artikel

5 Suku di Papua serta Keunikannya, Salah Satunya Tradisi Potong Jari Saat Berduka

KOMPAS.com - Papua adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Nugini bagian barat atau west New Guinea.

Papua juga mendapat predikat sebagai provinsi paling luas di Indonesia dengan luas wilayah mencapai 319.036,05 kilometer persegi.

Luas wilayah Papua setara dengan 16,64 persen seluruh wilayah Indonesia.

Dengan luasan tersebut, ada 255 kelompok suku asli dengan adat dan budayanya yang menghuni Bumi Cendrawasih ini.

Dari ratusan kelompok tersebut, terdapat lima suku yang dikenal karena keunikannya.

Suku Asmat menjadi salah satu suku terbesar yang bermukim di Papua.

Melansir laman asmatkab.go.id, orang-orang Asmat terkenal karena seni pahatan dan ukirannya yang mendunia.

Berbeda dengan suku di pedalaman Papua lainnya, orang Asmat mengkonsumsi sagu sebagai makanan utama.

Selain itu, asal usul orang Asmat juga memiliki cerita yang unik dan lekat dengan seni pahat dan ukirnya.

Orang-orang Asmat memiliki kepercayaan bahwa mereka berasal dari Fumeripits (Sang Pencipta).

Fumeripits konon terdampar di pantai dan diselamatkan oleh sekelompok burung.

Kemudian ia hidup sendirian di sebuah daerah yang baru, dan karena kesepian maka dibangunlah sebuah rumah panjang yang diisi dengan patung-patung dari kayu yang dihias dengan ukirannya sendiri.

Namun karena masih kesepian, ia kemudian menabuh tifa setiap hari.

Tiba-tiba patung-patung yang ia buat bergerak mengikuti irama tifa yang dimainkan.

Patung-patung itu kemudian berubah menjadi wujud manusia yang hidup dan menari-nari mengikuti irama tabuhan tifa dengan kedua kaki agak terbuka dan kedua lutut bergerak-gerak ke kiri dan ke kanan.

Suku Dani juga menjadi salah satu suku terbesar di Papua yang mendiami daerah pegunungan.

Baharinawati W. Hastanti dalam jurnalnya yang berjudul Kondisi Lingkungan dan Karakteristik Sosial Budaya untuk Pengelolaan Daerah Aliran Sungai menyebut bahwa Suku Dani merupakan suku tertua yang mendiami Lembah Baliem.

Keunikan Suku Dani tah hanya dari rumah adatnya yang diberi nama Honai.

Melansir Kompas.com, salah satu tradisi Suku Dani adalah niki paleg atau memotong jari sebagai ungkapan duka cita.

Pemotongan jari dilakukan jika ada anggota keluarga terdekat yang meninggal.

Selain sebagai ungkapan duka cita, hal ini juga dilakukan untuk mencegah malapetaka yang dapat menimpa anggota keluarga lainnya.

Suku Korowai dikenal sebagai suku yang tinggal di sebuah rumah-rumah pohon.

Tinggi rumah pohon yang dihuni Suku Korowai bisa mencapai 15-50 meter di atas permukaan tanah.

Melansir laman aceh.tribunnews.com, Suku Korowai juga dikenal dengan cerita tentang praktik kanibalisme.

Paul Raffaele yang melakukan ekspedisi ke dalam hutan Papua pada 2006 menulis bahwa Suku Korowai membunuh dan memakan para khakhua.

Khakhua adalah sebutan penyihir yang mengambil bentuk laki-laki dan menyebabkan kematian misterius.

Hal ini karena Suku Korowai tidak mengenal virus dan kuman sehingga menganggap jika seseorang meninggal secara misterius maka khakhua adalah penyebabnya.

Bagi mereka, khakhua harus dibunuh dengan cara dimakan dan mempercayai bahwa hal itu adalah sistem keadilan terbaik.

4. Suku Muyu

Suku Muyu adalah salah satu suku di Papua yang mendiami daerah sekitar Sungai Muyu, Timur Laut Merauke.

Salah satu hasil budaya Suku Muyu yaitu Ot, ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda.

Melansir laman Kemendikbud, Ot adalah maskawin yang secara turun-temurun digunakan oleh orang Muyu di Kabupaten Boven Digoel Papua.

Ot yang diserahkan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan disebut Amot.

Setelah menyerahkan maskawin maka pihak laki-laki langsung memperoleh hak atas istrinya.

Nantinya sebagian maskawin itu akan dikembalikan dalam bentuk Yiminip dan Munop.

Besaran maskawin menjadikan kehadiran seorang gadis dalam satu keluarga di suku Muyu merupakan satu sumber amot (harta kekayaan).

Suku Amungme disebut sebagai suku tertua di Bumi Cendrawasih yang terkenal memiliki ikatan kuat dengan gunung.

Bagi Suku Amungme, gunung dan sekitarnya adalah sebuah tempat suci yang harus dijaga.
Hal ini pula yang membuat Suku Amungme juga pernah menggugat

Kampung asli suku Amungme ada di sebelah utara dan selatan pegunungan Jayawijaya (Carstensz).

Hal inilah yang membuat Suku Amungme menuntut ganti rugi kepada PT Freeport Indonesia sebesar 20,8 miliar dollar AS atau setara Rp 288 triliun

Suku Amungme menyebut setidaknya ada 14 gunung yang tercatat hilang akibat eksplorasi yang dilakukan Freeport.

Sumber:
papua.go.id 
indonesiabaik.id 
asmatkab.go.id 
kemdikbud.go.id 
kompas.com 
tribunnews.com 

https://makassar.kompas.com/read/2022/01/27/175058778/5-suku-di-papua-serta-keunikannya-salah-satunya-tradisi-potong-jari-saat

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke