Salin Artikel

Psikologis Korban Perundungan Terganggu dan Tidak Mau Masuk Sekolah Lagi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Pasca-dianiaya dan dikeroyok teman-teman sekolahnya, psikologis IR, siswi SMPN 21 Makassar yang menjadi terganggu dan tidak lagi masuk sekolah.

Hal tersebut diungkapkan paman korban, Andi Pattarai Patta Lolo yang dikonfirmasi Jumat (14/1/2022).

“Yang menjadi persoalan utama pasca-kejadian itu, psikologisnya ini anak. Tidak mau lagi masuk sekolah. Pasti sangat berdampak psikologisnya jika masuk kembali ke sekolah SMPN 21,” ungkap dia.

Dengan begitu, lanjut Pattarai, pihak keluarga berencana mau memindahkan sekolah IR.

Menurut dia, sudah ada calon sekolah baru yang akan tempati keponakannya belajar.

“Dipindahkan sekolahnya, dan sudah ada calon sekolah barunya. Kami upayakan bagaimana pihak sekolah SMPN 21 memberikan surat pindah, sehingga calon sekolah yang baru bagi keponakan saya dapat menerimanya,” ujar dia.

Pattarai menambahkan, kondisi kesehatan keponakannya mulai membaik setelah mengalami sakit kepala, pusing dan kerap penglihatan menjadi gelap.

“Ya agak lumayanlah, tapi beberapa hari kemarin setelah kejadian itu keponakannya sering pusing dan gelap penglihatannya. Karena sudah beberapa hari ini, agak lumayan,” beber dia.


Sebelumnya telah diberitakan, seorang siswi SMP 21 Makassar dipukuli teman-temannya dengan waktu yang cukup lama.

Kasus perundungan ini sempat terekam video dan viral di berbagai media sosial.

Kasus perundungan ini terekam dua potongan video.

Pada video pertama berdurasi 18 detik, seorang siswi SMP berseragam pramuka dipukuli oleh temannya hingga tersungkur di jalanan. Berbagai penyiksaan dilakukan terhadap korban.

https://makassar.kompas.com/read/2022/01/14/133450478/psikologis-korban-perundungan-terganggu-dan-tidak-mau-masuk-sekolah-lagi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke