Salin Artikel

7 Fakta Maluku Utara, Provinsi Paling Bahagia di Indonesia yang Jarang Diketahui

KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini menetapkan Maluku Utara sebagai provinsi paling bahagia di Indonesia tahun 2021.

Melalui melalui Indeks Kebahagian 2021, Maluku Utara yang memiliki skor 76,34 yang lebih tinggi dari seluruh provinsi di Indonesia.

Adapun pendekatan yang digunakan dalam menentukan Indeks Kebahagian 2021 ini adalan kepuasan hidup, afeksi (perasaan), dan eudaimonia (makna hidup).

Menjadi kota dengan Indeks Kebahagian tertinggi, ini sederet fakta tentang Provinsi Maluku Utara.

1. Merupakan Provinsi Baru

Sebelumnya Maluku Utara yang menjadi bagian dari Provinsi Maluku, yaitu Kabupaten Maluku Utara dan Kabupaten Halmahera Tengah.

Baru pada tanggal 4 Oktober 1999, Provinsi Maluku Utara akhirnya resmi berdiri.
Hal ini ditetapkan melalui UU RI Nomor 46 Tahun 1999 dan UU RI Nomor 6 Tahun 2003.

Pada awal berdiri ibu kota terletak di Ternate, namun kemudian pada 4 Agustus 2010 ibu kota kemudian berpindah di Sofifi.

2. Kepadatan Penduduk Rendah

Melansir laman BKPM Provinsi Maluku Utara, luas wilayah totalnya adalah 145.801,10 km persegi, yang terdiri dari luas lautan 69,08 persen dan luas daratan 30,92 persen.

Berdasarkan Sensus Penduduk (SP) Tahun 2013 berjumlah 1.114.897 jiwa.

Hal ini membuat tingkat kepadatan penduduk mencapai 24,74 jiwa/km2 atau cenderung rendah.

3. Memiliki Pulau yang Belum Dihuni

Sebagai daerah kepulauan Provinsi Maluku Utara terdiri dari pulau-pulau utama berukuran besar dan juga pulau-pulau kecil.

Total jumlah pulau di Provinsi Maluku Utara adalah sebanyak 805 buah pulau.

Dari keseluruhan pulau yang ada baru sekitar sekitar 82 pulau yang dihuni.

Sementara jumlah pulau yang tak berpenghuni masih banyak mencapai 723 pulau.

4. Punya Maldives versi Indonesia

Provinsi Maluku Utara juga punya destinasi wisata yang disebut sebagai Maldives versi Indonesia.

Pulau Morotai di Provinsi Maluku Utara memang memiliki keindahan dan telah ditetapkan menjadi destinasi wisata unggulan di Indonesia bagian timur.

Keindahan garis pantai dengan air laut yang biru dan jernih bisa memanjakan wisatawan yang bisa menikmati keindahannya tanpa perlu jauh-jauh ke luar negeri.

5. Komoditas Utama dari Hasil Alam

Lokasi Provinsi Maluku Utara yang strategis membuat sebagian masyarakatnya memiliki mata pencaharian dengan mengolah hasil sumber daya alam.

Masyarakat Provinsi Maluku menggantungkan pemasukannya dari bidang perkebunan, perikanan dan pertambangan.

Beberapa komoditas utama Provinsi Maluku Utara antara lain Kopra, Buah Pala, Cengkeh, Perikanan, Emas, dan Nikel.

7. UMP Meningkat

Melansir laman RRI, pada tahun 2022 ini UMP Maluku Utara juga mengalami peningkatan sebesar 5,17 persen.

UMP ini naik sebesar Rp140.701 dibanding besaran UMP tahun 2021 yaitu dari Rp2.721.530 menjadi Rp2.862,231.

Ditetapkan berdasar Keputusan Gubernur Maluku Utara Nomor 409/KPTS/MU/2021 tertanggal 17 November 2021, besaran UMP ini juga memastikan tenaga kerja di Maluku Utara mendapat upah sesuai ketentuan pemerintah pusat.

7. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat

Melansir laman resmi BPS, pembangunan manusia dari Maluku Utara mengalami peningkatan selama tahun 2021.

Peningkatan IPM tahun 2021 sebesar 68,76 atau tumbuh 0,39 persen dari tahun sebelumnya meliputi semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak.

Sumber:
malutprov.go.id 
rri.co.id 
bpkp.go.id 
malut.bps.go.id 

https://makassar.kompas.com/read/2022/01/10/154143078/7-fakta-maluku-utara-provinsi-paling-bahagia-di-indonesia-yang-jarang

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com