Salin Artikel

Cerita Sang Ayah Tegur Asnawi Usai Pertandingan Lawan Singapura: Apa Motivasimu Seperti Itu?

Setelah pertandingan antara Indonesia melawan Singapura itu, Bahar langsung menelepon Asnawi.

"Saya tanyakan, apa motivasimu melakukan hal seperti itu?" kata Bahar ketika dikonfirmasi, Rabu (29/12/2021).

Asisten Pelatih PSM Makassar itu menyebut, Asnawi melakukan tindakan yang seolah mengolok itu karena berpikir penalti yang didapat Singapura tidak wajar. Bahar pun mengingatkan anaknya, bahwa itu merupakan pendapat Asnawi.

"Kedua, Asnawi merasa senang karena tendangan penaltinya tidak masuk,” ungkapnya.

Bahar juga sempat menanyakan apa yang disampaikan Asnawi kepada Faris Ramli. Bahar menyebut, Asnawi mengucapkan terima kasih.

"Asnawi datang ke hadapan Paris Ramli secara baik-baik dan mengucapkan terima kasih, karena tendangan pinaltinya tidak masuk. Asnawi juga bersujud di depannya itu,” jelas pemain PSM era 1980 hingga 1990-an itu.

Teguran untuk Asnawi

Bahar mengingatkan Asnawi, tindakan itu tidak mencerminkan sportivitas. Ia pun menegur pemain yang kini merumput bersama tim Liga 2 Korea Ansan Greeners itu.

“Jadi saya bilang, biar kau datang baik-baik apalagi datang tersenyum. Itu kau datang kepada dia, tidak seperti orang menangis atau bersedih. Kalau pribadimu mengatakan tidak ada ejekan, hanya kamu dan Allah yang tahu (hamblum minallah)." kata Bahar.

"Tapi hablum minannas (hubungan dengan manusia) ini yang tidak bagus. Ekspresi wajahmu itu menandakan mengejek dia,” tegurnya.


Bahar mengingatkan Asnawi bahwa tindakan itu tidak baik. Ia memperingatkan Asnawi untuk tidak mengulangi tindakan itu.

“Itu tidak bagus nak, itu saya katakan. Saya ingatkan kau nak, pertama dan terakhir kau lakukan seperti itu. Saya sampaikan begitu dan nasihati anakku, wajarlah saya orang tuanya,” jelas Bahar.

Aksi Asnawi Mangkualam setelah pemain Singapura, Faris Ramli, gagal mengeksekusi penalti menjadi sorotan publik.

Asnawi berlari ke depan Faris Ramli dan mengucapkan sesuatu. Salah satu pemain Singapura sampai memisahkan Asnawi dari Faris Ramli.

Pelatih Indonesia Shin Tae-yong juga telah menegur Asnawi. Shin Tae-yong mengancam, jika tindakan seperti itu kembali terjadi, Asnawi tak akan dipanggil lagi ke Timnas Indonesia.

(KOMPAS.com/Kontributor Makassar, Hendra Cipto)

https://makassar.kompas.com/read/2021/12/29/133814278/cerita-sang-ayah-tegur-asnawi-usai-pertandingan-lawan-singapura-apa

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com