MAKASSAR,KOMPAS.com - Cucu generasi kelima Pangeran Diponegoro, Raden Hamzah Diponegoro menceritakan bahwa Prabowo Subianto bukan orang pertama yang ingin memindahkan makam Pangeran Diponegoro.
Sebelumnya, kata Raden, Wakil Presiden ke-2 RI, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) IX juga pernah punya ide yang sama yakni ingin memindahkan makam kakeknya ke Yogyakarta.
"HB IX saja dengan kapasitas wakil presiden waktu itu, HB IX mondar-mandir loh ke Makassar. Jadi, cuma kalau wacana begitu, pasti dialah yang memulai, apalagi dengan kapasitas wakil presiden," ucap Raden, kepada Kompas.com, saat ditemui pada Jumat (14/7/2023).
Namun, Raden mengatakan, niat itu gagal karena Pangeran Diponegoro lebih dulu mengamanahkan dan mengawakafkan dirinya bersama istri dan anak-anaknya untuk dimakamkan di Makassar.
Baca juga: Prabowo Ingin Pindahkan Makam, Cucu Pangeran Diponegoro: Amanah Beliau Dimakamkan di Makassar
"Jadi, Beliau juga saat dimakamkan di sini, pimpinan Belanda juga tidak langsung spontan kasi ini tempat, dia koordinasi dulu dengan internal Kerajaan Mataram," tutur dia.
Raden juga mengungkapkan, Pangeran Diponegoro menghembusnakan napas terakhirnya di Benteng Fort Rotterdam pada tanggal 8 Januari 1855 saat berusia 70 tahun.
"Jadi, pimpinan Belanda koordinasi dan internal Kerjaan Mataram bilang, kembalikan Pangeran Diponegoro untuk dimakamkan di pemakaman raja-raja Mataram, karena beliau trahnya Mataram. Yang dulu-dulu saja tidak bisa pindahkan, apalagi yang sekarang," ujar dia.
Pangeran Diponegoro merupakan salah satu pahlawan nasional yang melawan penjajahan Belanda.
Sosok Pangeran Diponegoro dikenal luas karena perannya memimpin Perang Jawa yang terjadi di tanah Jawa.
Perang Jawa terjadi pada tahun 1825-1830, antara Pangeran Diponegoro dengan Belanda.
Perang terjadi karena pangeran tidak menyetujui campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan.
Pangeran Diponegoro merupakan putra dari Sri Sultan Hamengku Buwono III. Ia lahir di Yogyakarta pada tanggal 11 November 1785.
Baca juga: Cucu Pangeran Diponegoro Anggap Keinginan Prabowo untuk Pindahkan Makam sebagai Bahasa Politik
Namun, saat meninggal, Pangeran Diponegoro tidak dimakamkan di Yogyakarta sebagai tempat yang telah membesarkan dan tempat kelahirannya. Ia dimakamkan di Makassar.
Perjalanan Pangeran Diponegoro ke Makassar tidak lain karena ia berhasil ditangkap Belanda dan diasingkan ke Manado.
Kemudian, pengasingan Pangeran Diponegoro dipindahkan ke Benteng Rotterdam, Makassar. Di Kota Angin Mamiri ini, Pangeran Diponegoro diasingkan hingga wafat.
Karena itu, Pangeran Diponegoro dimakamkan Kompleks Kampung Jawa, Makassar.
Lokasi pemakaman tepatnya di Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo, Makassar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.